Sunday, March 4, 2018

The Forsaken Hero - Volume 01 - Chapter 07 Bahasa Indonesia


Chapter 07 – Dimulainya Pertarungan Kematian ①




Hamakaze dan aku sudah mencapai lantai 60. Kupikir sudah sekitar empat hari. Walau aku sendiri belum yakin, karena perasaanku terhadap waktu di bawah sini kurang jelas.

Pokoknya, lantai 52 sampai 59 sangatlah merepotkan.

Alasan pertamanya yakni dungeon-nya itu sendiri, tapi belakangan ini alasannya berubah jadi Hamakaze Shuri.

Setelah semua yang terjadi, aku harus meningkatkan status Hamakaze sesecepat mungkin.

Gadis ini dibunuh oleh demon di lantai 51, jadi aku mulai bertarung dengan monster di lantai itu untuk menaikkan level-nya.

Sekitar separuh jalan melintasi lantai, Hamakaze nampak tak sabaran dan menyukarelakan diri untuk ikut bertarung juga.

Dia mungkin berpikir kalau aku akan membuangnya kalau ia tak berguna, sifat bagus yang mesti dimiliki budak.

Tapi belakangan ini, menjadi berlebihan. Tak membiarkanku untuk bertarung dengan demon, Hamakaze saat ini menyerang apa pun yang kami jumpai dan mengubahnya menjadi butiran-butiran cahaya. Hal ini terjadi berulang kali.

Hamakaze akhirnya melewati level-ku, tapi kalau sifatnya terlihat memberontak, aku akan bilang padanya kalau dia dibebaskan dari perjanjiannya, jadi tak masalah.

Ak juga mengetahui sesuatu yang baru mengenai salah satu kemampuan spesialku. Walaupun Lich King mempunyai efek yang serupa dengan sihir pembangkitan, kemampuan ini mengembalikan target ke mayat setelah pembebasan mereka. Aku mengetahuinya setelah melakukan percobaan pada demon yang kubunuh, mengubahnya menjadi budak sebelum menghilang menjadi butiran-butiran cahaya.

Demon takkan lenyap kalau mereka tak menerima luka fatal. Misalnya, High Wulf takkan lenyap bahkan saat aku memotong salah satu kakinya. Kalau anggota badannya terpotong juga tetap akan sama.

Mengetahuinya sangatlah membantu.

Hamakaze dan aku tak makan banyak, jadi saat ini kami berdua kelaparan.

Kami akan tumbang kalau tak mengatasi situasi dengan hati-hati, tapi kami bisa menghindari skenario terburuk dengan memakan daging demon. Sayangnya daging demon sama sekali tak enak, tapi tak ada pilihan lain lagi.

Ngomong-ngomong, seperti inilah kami sekarang.

            "Daichi, buka mulutmu"

            "Ahhh"

Hamakaze menggenggam sepotong daging Wulf yang dipanggangnya menggunakan sihir tipe api dan membawakannya ke mulutku.

Setelah hari itu, nada atau pun tindakannnya Hamakaze berubah drastis. Dia memanggil dengan nama pertamaku yang membuatku kaget, aku tak pernah menyangka kalau dia akan berubah sederastis itu.

Dia gadis yang jujur dan penurut. Ketergantungannya yang berlebihan muncul di mana-mana, tapi begitulah caraku berhasil memenangkannya, jadi tak masalah kalau itu semua terjadi.

Akan tetapi, aku lebih suka kalau dia berhenti memelukku dengan erat saat tidur setiap malamnya.

Aku akan kesusahan kalau hasratku yang menumpuk mengganas. Aku juga laki-laki.

Itulah hal yang menyebalkan mengenai Hamakaze.

..... akan tetapi, adanya dia sangatlah membantu. Pilihanku tidaklah salah.

Ya, sama sekali tak salah.

            "Daichi"

            "Ah, makasih"

            "Tidak, akulah yang seharusnya berterima kasih. Terima kasih banyak"

Bersama Hamakaze yang memastikan kumakan, stamina-ku kembali pulih. Aku juga memberinya makanan.

Kami tak mempunyai masalah dengan minuman berkat sihir tipe air tingkat roh.

            ".... Umm.... Diachi?"

            "Ada apa?"

            "Y-yah.... apa kau.... mau menyuapiku?"

Hamakaze menengadah padaku dengan mata anak anjing. Pipinya sedikit memerah.

            "Makan saja sendiri. Kenapa juga aku harus melakukannya?"

            "B-Baik..... maaf"

            "Tak apa..... akan kupikirkan setelah kita berhasil keluar dari sini"

            "B-Baik.....!"

Hamakaze begitu senang hingga membuat tubuhnya mulai gemetaran. Dia menunduk dan menggigit daging High Wulf-nya.

.... serupa dengan wortel dan tongkat.

*Sebuah ungkapan untuk memberikan hadiah atas perilaku yang baik dan hukuman atas perilaku yang buruk.

Selepas makan, kami pun duduk dengan menyilangkan kaki di lantai yang dingin dan keras.

            "Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Aku masih bisa bertarung, tapi...."

            "Ya, itu rencananya. Tapi, kita masih belum tahu di mana tangganya"

            "Status musuh takkan menjadi masalah, bukan?"

            "Oh iya, kayaknya aku belum pernah memeriksanya?"

Aku melihat ke arah High Wulf tumbang yang sedikit jauh dari kami.

Yang itu juga salah satu budakku, ‘kan? Kami hanya menggunakannya untuk makanan.... aku ceroboh.

            "Open"

Katsuragi Daichi

Job : Hero Lv. 46
Stamina : 1430
Mana : 2690
Strength : 3630
Resistance : 2770
Dexterity : 1600

Special Abilities :
·   [Heart of Steel] Nilai resistance jadi dua kali lipat selama pertarungan. Menangkal racun, lumpuh, hipnosis, kerusakan mental 1/3 dari waktunya.
·   [Indomitable Mentality] Mana takkan berada di bawah 100.
·   [Absolute Command] Muncul pada mereka yang dihidupkan kembali oleh Lich King yang level-nya lebih rendah darinya. Perintah apa pun yang diterima oleh budak akan ditaati sampai otoritasnya dihentikan.
·   [Magus of Slaughter] Damage yang diberikan pada musuh juga akan melukai spesies yang sama dalam radius 10 meter.
· [Lich King] Mampu membuat kontrak dengan makhluk yang sudah mati, menghidupkannya kembali dan mematuhi perintahmu. Tiap kali sang pengguna mati, akan mendapatkan slot.
·   Saat ini : 0 slot

Unique Abilities :
·   [Reveng of the Grudgebearer] Tak peduli berapa kalipun kau mati, menghimpun kekuatan dari jurang kematian dan bangkit kembali
·   Saat ini : Mati 5 kali

Hamakaze Shuri

Job : High-Grade Slave Lv. 57
Stamina : 2000
Mana : 1750
Strength : 1900
Resistance : 1000
Dexterity : 980

Special Abilities :
·    [Auto Heal] Mengembalikan 5 stamina setiap 10 menit.
·   [Loyalty] Saat nyawa Master terancam, semua status meningkat menjadi 150%

Special Conditions :
·  [High-Grade Slave] Master : Katsuragi Daichi. Setiap serangan terhadap master-mu diblokir. Dipaksa patuh sampai dilepaskan.

High Wulf

Job : High-Grade Slave Lv. 30
Stamina : 950
Mana : 350
Strength : 1200
Resistance : 600
Dexterity : 1300

Special Abilities :
·   Tidak ada

Special Conditions :
·   [High-Grade Slave] Master : Katsuragi Daichi. Setiap serangan terhadap master-mu diblokir. Dipaksa patuh sampai dilepaskan

"Lebih tinggi dari yang kukira......"

"Ya. Dia akan bisa mengalahkan si Pahlawan Samejima kurang ajar itu"

".... Kau....."

Senyumannya sekaan bertanya apa dia mengatakan sesuatu yang aneh. Dia memiringkan kepalanya ke samping.

Aku sama sekali tak keberatan dia jadi begitu kasar..... itu memudahkanku.

Semakin banyak keinginannya untuk balas dendam, maka semakin baik pula.

            ".... tidak, bukan apa-apa. Nah, ayo kita jadikan status orang ini sebagai patokan untuk lantai 60"

            "Ayo pergi"

Tak ada salah satu dari kami yang bertanya apa itu terlalu berlebihan.

            "Nah, ayo kita bunuh beberapa demon"

            "Boleh aku mulai dengan anjing ini?"

            "Ya, tentu. Dia bahkan tak terlihat berguna untuk dijadikan tameng"

            "Aku setuju. Wahai roh angin, sayatan udara. Wind Slice"

Tak bisa bergerak karena satu kakinya tak ada, pisau udara tak terlihat pun memenggal kepala High Wulf.

⟵Back         Main          Next⟶




Related Posts

The Forsaken Hero - Volume 01 - Chapter 07 Bahasa Indonesia
4/ 5
Oleh

1 komentar:

April 11, 2018 at 9:16 PM delete

Kasihan amat serigala nya..-_-

Reply
avatar