Bab 09 –
Penjelajahan Makam Bawah Tanah ⑤
Kami menjelajah semakin dalam dan
mendapati suatu ruangan tersembunyi. Eng … kelihatannya terkunci dari dalam.
Aku tidak punya skill membuka
kunci pula … bagaimana, nih? … haruskah aku mengambil skill-nya?
[UuuU—]
"Eh? Ada apa, Kageyama?"
Kageyama seketika beranjak dari
bayanganku dan menyelinap lewat celah pintu ruangan tersembunyi itu. Tak lama berselang, aku pun mendengar suara *cekrek*
dari dalam. Akan tetapi, memangnya boleh, nih …? Ya, mungkin tidak apa ….
"Terima kasih banyak,
Kageyama."
[Uu!]
Aku berterimakasih pada Kageyama
yang masuk kembali ke bayanganku, dan kami pun memasuki ruangan tersembunyi
itu. Di dalam tidak begitu luas dan hanya berisikan peti harta karun yang rada
mewah.
"Mencurigakan, ya …."
Sungguh jelas ini merupakan jebakan.
Akan tetapi, mari buka dulu saja karena kita tidak bisa lanjut tanpa
memeriksanya dulu.
"Nah, apa akan ada iblis atau
malah ular yang keluar …."
Aku mengulurkan tanganku pelan-pelan
ke peti harta karun tersebut, lalu tiba-tiba itu bergerak dan menggigit
tanganku.
"Bahaya sekali …."
Aku langsung menjauh saat melihat
kepala yang menyembul.
================================================
Bangsa: [Mimic] |
Level: [13]
Kondisi: [Normal]
=================================================
Monster
peniru, ya?
Itu
bukanlah monster yang kucari, tetapi aku juga masih bisa menjinakkannya karena masih
ada tempat dalam party.
"Baiklah, mari beri dia
pengalaman menyakitkan."
Level-nya rada tinggi dari kami.
Jadi, mari jadikan ia samsak buat Yamada dan lainnya.
***
"Mulai sekarang, namamu adalah
Santa."
[Gaaa?!]
"Ah, tidak boleh protes,
ya."
"Gaa …."
Mari periksa statusnya Santa yang
baru kujinakan.
==================================================
Nama: [Santa]
Bangsa: [Mimic] |
Level: [13]
Kondisi: [Normal]
[Halaman ∙ Skill]
[Mimicry Lv. 3] [Night Vision Lv.3]
[Concealment Lv.2] [Treasure Possession Lv. 4] [Light Magic Lv. 4] [Illusion
Magic Lv. 2] [Magic Enhancement Lv. 2] [Mental Abnormality Resistance Lv. —]
[Halaman ∙ Titel]
[Pengikut Rena]
- Monster yang berhasil menjadi pengikut Rena
- Menambah efek buff yang diterima dari majikan <<efek kecil>>
==================================================
Hoho, dia juga sangat … lo? Aku
paham dengan skill mimicry-nya, tapi Treasure Possesion?
Tak disangka sekali, tetapi memangnya aku punya semacam harta karun …?
Ah, kurasa aku punya kalung mahal
yang kuambil dari Uskup Kuil tempo hari.
"Ini saja bisa?"
[Gaa!]
Oh, ia berhasil merasukinya.
Aku kenakan itu di leher dan
memasangkannya sebagai aksesoris.
… Oh, kalung ini ternyata punya efek
yang bagus, Uskup memang bisa diandalkan.
Ia memang benar-benar teladan bagi
setiap pendeta karena masih bisa memberikan kemurahan hati pada orang, sekali
pun sudah mati.
"Nah, masih ada sisa satu
tempat lagi."
Satu tempat lagi mesti diisi oleh
yang langka. Jadi, mungkin memerlukan waktu untuk menemukannya … tetapi,
mendingan membereskan wilayah ini dulu sebelum mencarinya. Jadi, mari lanjut
lagi.
***
==================================================
Bangsa: [Living Armor] |
Level: [17]
Kondisi: [Normal]
==================================================
"Kurasa kita sudah hampir lawan
bos, deh?"
Itulah yang terlintas dalam benakku
sebelum monster terakhir muncul.
Karena ia merupakan monster humanoid
berlevel tinggi, aku tidak bisa berbuat hal yang sama seperti pada keempat
monster sebelumnya.
"Mari pergi dari sini."
Selagi musuh tidak bergerak, aku
merendahkan sikapku dan langsung menerjang pinggangnya hingga benar-benar menjatuhkannya.
Lalu, kumasukkan belatiku ke celah
di antara siku dan bagian belakang lutut untuk mencopotinya. Aku juga
membantingnya dengan hulu belati sewaktu ia baru saja dijadikan boneka daruma.
Kageyama menjepitnya dari bayangan dan Azabu merusak keseimbangannya dengan sihir
angin.
[— — — —iiiIII! IIIiiiIII!]
… ? Aku tak memahami sepatah kata
pun darinya.
Untuk sekarang, aku mencoba
mengaktifkan Tame … tetapi gagal, ya?
Lalu, aku pun mengikatnya dan
menggantung zirah hidup itu dengan tali dan memukulinya sambil memanggangnya di
atas obor. Lebih baik tunggu saja dulu sekitar tiga menit, deh?
***
[— — — —iiII! — —IIiiIII!]
Tiga menit pun berlalu dan aku
mengaktifkan Tame lagi … kali ini, berhasil, baguslah.
Kalau gagal, aku tinggal masukkan
saja obor ke dalam zirah hidup itu dan menggusurnya sampai tiba di ruang bos.
[….]
Rasanya ada yang menatap jijiku,
tetapi bodo amatlah.
Mendingan aku periksa statusnya dulu.
==================================================
Nama: [Belum Ditentukan]
Bangsa: [Living Armor] |
Level: [17]
Kondisi: [Normal]
[Halaman ∙ Skill]
[Walking Lv. 3] [Night Vision Lv. 3]
[Sword Art Lv. 2] [Armor Possession Lv. 4] [Physical Strengthening Lv. 4]
[Endurance Strengthening Lv. 2] [Defense Strengthening Lv. 2] [Mental
Abnormality Lv. —]
[Halaman ∙ Titel]
[Pengikut Rena]
- Monster yang berhasil menjadi pengikut Rena
- Menambah efek buff yang diterima dari majikan <efek kecil>
==================================================
Ia lumayan kuat, jadi aku juga cukup puas.
Selanjutnya, namanya ….
"Mulai hari ini, namamu akan
jadi Inoue."
[… IIii]
Kok dia terdengar sedih begitu, ya?
"Yah, kesampingkan saja itu
dulu, bisa kamu rasuki zirah ringan ini?"
[iiII!]
Ia pun berhasil merasukinya.
Statusnya terlihat lebih baik dari yang kupunya sebelumnya. Hebat. Mari
langsung serbu ruang bos saja.
"Nah, mari pergi ke ruang bos sambil
meningkatkan level kita selama pergi ke sana dengan menghajar para
cecunguknya."
Mereka pun menanggapi berbarengan.
Punya motivasi itu memang bagus. Jadi, mari lanjutkan pembegalan ini.
Genocide Online Bahasa Indonesia Bab 09
4/
5
Oleh
Lumia