Monday, September 2, 2019

Genocide Online Bahasa Indonesia Bab 10



Bab 10 – Penjelajahan Makam Bawah Tanah ⑥


            Kini aku tengah berdiri di depan ruangan bos. Sungguh perjalanan yang panjang.

            Benar-benar memerlukan waktu karena aku sempat tersesat dan adakalanya bertemu monster dan pemain lainnya …, peti harta karun pun hanya berisikan barang-barang usang dan malah berubah jadi monster peniru ….

            Haruskah aku keluar dari gim dulu sehabis melawan bos? Akankah nilai karmaku terhapus di penginapan? Bisakah aku menggunakan skill Camouflage? Aku juga mengambil skill Friendship supaya bisa berkomunikasi dengan para pengikutku, dan meningkatkan level kami guna mengantisipasi akan hal semacam ini. Semoga aja tidak ada kendala, sih ….

            "Lawan kita selanjutnya adalah bosnya, kalian siap?"

            [— — — —!]

            [Uuu!]

            [ …! *Bassa bassa*!]

            [Gaa!]

            [Iiii!]

            Mereka sudah pada siap, ya.

            Mari periksa status lagi sebelum lawan bos.

==================================================
Nama: [Rena]            | Gender: [Perempuan]

Bangsa: [Manusia]                | Level: [29]

Kondisi: [Dirasuki <<Kageyama>>]

Nilai Karma: [-134 <<Jahat>>]

Kelas: [Assassin]       | Kelas Kedua: [Tamer]

SP: 65

[Halaman ∙ Skill]

            [Dagger Art Lv. 19] [Throwing Lv. 17] [Walking Lv. 21] [Acrobatics Lv. 16] [Medicine Lv. 1] [Surprise Attack Lv. 21] [Tame Lv. 13] [Camouflage Lv. 11] [Detection Lv. 12] [Friendship Lv. 9] [Thief Lv. 9] [Jumping Lv. 7] [Evasion Lv. 14] [Martial Art Lv. 21] [Assassination Lv. 13] [Fatal Blow Lv. 10] [Feint Lv. 8] [Escape Lv. 9] [Voice Change Lv. 7] [Disguise Lv. 4] [Encouragement Lv. 12] [Leadership Lv. 14] [Command Lv. 11] [Physical Resistance Lv. 4] [Magic Resistance Lv. 2] [Physical Abnormality Resistance Lv. 1] [Mental Abnormality Resistance Lv. 1] [Night Vision Lv. 4] [Stealth Lv. 5] [Silent Move Lv. 7] [Presence Detection Lv. 5] [Danger Sense Lv. 7] [Listening Lv. 3]

[Halaman ∙ Titel]

[Giant Killer]
  •    Berhasil membunuh musuh dengan perbedaan level 20 lebih
  •    Menambah damage terhadap musuh berlevel tinggi <<efek sangat kecil>>
  •    Mengurangi damage yang diterima <<efek sangat kecil>>

[The First Killer]
  •    Orang pertama yang berhasil membunuh orang di dunia ini
  •    Menambah damage terhadap manusia <<efek sangat kecil>>

 [Daredevil]
  •    Berhasil membunuh orang tanpa ragu
  •    Menambah daya tahan ketakutan <<efek sangat kecil>>
  •    Menambah ketahanan daya tarik <<efek sangat kecil>>
  •    Menambah ketahanan kebingungan <<efek sangat kecil>>

[Slaughter]
  •    Berhasil membunuh banyak orang dalam waktu singkat
  •    Menambah nilai AGI berdasarkan jumlah musuh <<max 150%>> <<terbatas pada manusia>>

[Demon]
  •    Orang yang telah kehilangan sisi kemanusiaannya
  •    Nilai karma akan sulit bertambah dan mudah menurun

[Plunderer]
  •    Orang yang sering berhasil merampas banyak dari sejumlah orang tertentu
  •    Menambah tingkat keberhasilan skill merampas apa pun <<efek sangat kecil>>

[Criminal]
  •    Orang yang menyalahi aturan kota
  •    Tidak bisa masuk ke kota mana pun dengan cara biasa

[God’s Enemy]
  •    Orang yang menyatakan perang terhadap fraksi ordo
  •    Menambah damage terhadap musuh bernilai karma [Bermoral] <<efek sangat kecil>>
  •   Menambah damage yang diterima musuh bernilai karma [Bermoral] <<efek sangat kecil>>

[Fugitive ∙ First Town]
  •    Buronan Kota pertama
  •    Hadiah saat ini: 25.000.000 G

[Fugitive ∙ Temple]
  •    Buronan Kuil
  •    Hadiah saat ini: 15.000.000 G


[Perlengkapan]

Senjata: [Ordinary Dagger]             <<Dirasuki ∙ Yamada>>

Atasan: [Cloak of Evasion]

Zirah: [Iron Light Armor]               <<Dirasuki ∙ Inoue>>

Lengan: [Black Gloves]

Bawahan: [Prairie Wolf’s Skin Leggings]

Sepatu: [Bandit Boots]

Aksesori:

·         [Ordinary Cloak]                  <<Dirasuki ∙ Azabu>>

·         [Supreme God’s Rosary]      <<Dirasuki ∙ Santa>>

·         [Ring of Power]
================================================

            Mulai sekarang lawannya adalah bos, dan aku juga telah mengenakan perlengkapan lain yang kudapatkan selain zirah ringan yang dirasuki Inoue. Aku rada kurang percaya diri kalau bertarung hanya dengan mengenakan perlengkapan awal.

            Akan tetapi, hanya perlengkapan-perlengkapan macam inilah yang kudapatkan setelah membunuh sebanyak itu. Apa tingkat barang jatuhannya saja yang rendah?

            Kalau begini jadinya, aku rada cemas karena akan kesulitan untuk menggunakan fasilitas kota mulai dari sekarang, tetapi … yah, harusnya tidak ada masalah, tinggal aku ancam atau bunuh saja mereka dan merampasnya, sih.

            Lupakan saja dulu itu, saat ini aku harus fokus melawan bos.

            Kubuka pintu berat di hadapanku dan memasukinya.

***

            Di dalam lebih luas dari yang kuduga dan langit-langitnya pun tinggi. Aku juga bisa melihat peti mati menggantung di dinding.

            Sudah seperti namanya saja, Makam Bawah Tanah, ya?

            "Lo?"

            Apa jangan-jangan yang ada di tengah ruangan itu bosnya, ya?

            Itu adalah kerangka berkulitkan daging halus, dan mengenakan mantel hitam compang-camping serta membawa pedang panjang berbahaya di tangannya—ia mulai bergerak ….

            Siap bertarung, ya.

==================================================
[Musuh Bos]

Bangsa: [Everlasting Tomb Keeper]                      | Level: [25]

Kondisi: [Cursed]
==================================================

            … yang satu ini level-nya tinggi, ya?

            Sekalipun bersama para pengikutku, ini masih terbilang solo juga. Makanya, ada baiknya bersiap-bersiap untuk pertarungan sengit … syukurlah aku sudah merampas beberapa ramuan dari kota.

            "Ayo mulai, semuanya!"

            [[[[[ !! ]]]]]

            Aku terus mengincar bos dan menerjangnya. Kerangka itu juga menyerang dengan pedang panjangnya, meski aku berhasil menghindar dan berusaha mengincar lehernya, tetapi—

            "Guuh!!"

            —Ia menghantamkan lututnya ke perutku selagi aku menggerakkan leherku guna menghindari tebasannya.

            Sungguh kesalahan besar.

            Aku menendangkan kakiku sebagai momentum untuk mundur sambil melempar beberapa barang yang tidak berguna, tetapi … yah, semuanya ditangkisnya.

            "Menendang perut gadis …."

            —Aku pasti akan mencopotimu!!!

            Aku menerjang lagi ke titik butanya, dan belati yang kugenggam terhenti di bagian sisi bawahnya. Belati tersebut diblokir pedang panjang yang dialihkan ke tangan satunya lagi dengan genggaman terbalik, dan kerangka itu melakukan setengah putaran. Aku pindah ke sisi sebelahnya dan menendang bagian belakang lututnya.

            "Fuh!"

            [ — — — —]

            *Kakunnn!*

            Aku mengincar lehernya sewaktu ia terjatuh dengan menempatkan lututnya di depan—tetapi, ia pun memutar tubuhnya dan aku hanya berhasil menyayat pahanya.

            Ia menghindar dengan menggerakkan kaki kanannya dan berusaha berputar untuk membunuhku, tetapi aku berguling dan menghindarinya.

            —menghindar, menghindar, menghindar dan menghindar.

            Kami terus-terusan silih ganti posisi. Kami mengayunkan senjata kami sambil saling menghindar setipis rambut.

            Aku tidak tahu lagi arah serangan selanjutnya karena serangan kami silih berbenturan dan melakukan serangan fatal dari kiri ke kanan.

            Aku merendahkan sikapku guna menghindari datangnya pedang panjang, dan membenamkan belatiku ke rusuknya selagi menyerempet. Kerangka itu menjatuhkan badannya ke belakang untuk menghindar dan memindahkan senjatanya ke tangan satunya lagi, lalu mengayunkannya ke bawah—menghantam belatiku dan membuat percikan besi.

            Aku mendekatinya, menyambar rahangnya, dan membenturkannya ke bawah—pas sebelum menghantam tanah, ia mencoba jungkir balik, tetapi aku menendang wajahnya disertai ledakan keras sihir cahaya Santa, Photosphere.

            Rupanya itu memang atribut kelemahannya.

            Kini, akhirnya aku bisa benar-benar menyerangnya karena Ai ini kelihatannya tidak menyangka aku bisa menggunakan sihir.

            Aku menyuruh Azabu untuk mengaktifkan sihir dari belakang kerangka itu yang kini rada menjauhiku karena waspada.

            Kerangka itu mendadak terhempas sewaktu Azabu mengeluarkan hembusan angin dari belakangnya. Aku pun langsung menerjang dan saling bertabrakan.

            Aku menyayat dan memotong pinggang kerangka itu yang punggungnya tertekuk, bersamaan dengan sihir cahaya Santa.

            Aku mengayunkan belati ke tubuh bagian atas yang terjatuh dan memotong lengannya.

            "Mulai sekarang harusnya mudah."

            *Katakata!!*

            Lo? Tubuh bagian bawah dan lengan yang kupotong masih bergerak? Apa karena ia mayat hidup? Yah, tidak masalah juga. Kalau ia menghampiriku, aku bisa mencopotinya seperti yang kurencanakan sebelumnya.

            Pertama, aku menyambar tubuh bagian bawah yang menghampiri dan membantingnya ke tanah. Sewaktu ia berhenti bergerak, aku melepas persendiannya dan mematahkannya.

            Harusnya sudah tidak bisa bergerak hanya dengan satu tulang.

            Tubuh bagian bawah menjadi terdiam sepenuhnya, dan aku pun berbuat hal yang sama pada lengannya.

            "Nah, persiapkan dirimu, ya?"

            [….]

            … Aku tidak tahu apakah ia diam atau tidak bisa bicara, sih.

            Untuk sekarang, aku melepaskan tulang-tulang dari tulang belakangnya satu per satu.

            Hee~ masih ada juga tulang-tulang kecilnya, ya … ini menarik.

            Bagaimana kalau kita mempelajari betul-betul soal tubuh manusia? Aku tahu cara mematahkannya, tetapi aku tidak tahu teori di baliknya karena itu bukan hal penting buatku.

            Tunggu, HP bosnya menurun drastis pas aku menyadarinya. Kebetulan, apa jangan-jangan ini juga terhitung sebagai penghancuran?

            Kalau iya, akan bertahan berapa lama?

            "Berusahalah untuk menahannya, ya?"

            [— — — —! — — — —!!]

            Ia akhirnya sedikit bereaksi, tetapi maafkan aku … rasanya takkan seru.

            "Mungkin di sinilah sumsum tulang belakang atau zalir serebrospinal lewat? Jadi, tulang rusuk itu tidak terdiri dari enam tulang ya …."

            Aku terus mencopotinya sambil mengamati, tetapi seiring waktu mulai lenyap.
==================================================

<<Pemberitahuan Sejagat: Nama Party: [Rena dan Pelayannya] adalah yang pertama menundukkan ∙ Makam Bawah Tanah>>

<<Pemberitahuan Sejagat: Mulai sekarang, Bos Makam Bawah Tanah akan diperlemah>>

<<Memperoleh bonus 10 SP atas menjadi yang pertama menundukkan wilayah tersebut>>

<<Memperoleh hadiah [Dark Cloak] atas menjadi yang pertama mengalahkan bos tersebut>>

<<Level Meningkat>>

<<Anda memperoleh SP>>

<<Memperoleh skill: [Forsake]>>

<<Memperoleh skill: [Ward Off]>>

<<Memperoleh skill: [Dismantle]>>

<<Semua level skill yang dimiliki meningkat>>

[Memperoleh Titel: [Merciless]]

[Memperoleh Titel: [First Town ∙ Underground Tomb Conqueror]]
==================================================

            Ternyata, bosnya mati.

            Padahal aku masih pengin bermain, tetapi sayang sekali … sungguh sangat disayangkan.

            Biar begitu, mungkin bagus juga menjadi orang pertama yang menundukkan wilayah ini.

            Lingkaran sihir pun muncul di tengah-tengah ruangan yang akan memindahkanku ke luar.

            Aku akan keluar dari gim dulu untuk hari ini sehabis kembali ke kota dan menginap di penginapan.

            Ini hari pertamaku yang amat panjang.

            "Oh iya, sebelum itu …."

            Mari ganti warna rambutku dengan skill Camouflage.

            Ini untuk berjaga-jaga karena ada beragam orang yang bermain ini gim.

            Di saat yang sama, aku pun menyuruh Azabu untuk pindah merasuki ke Dark Cloak.

            "Kelihatan cocok. Baiklah, ayo kembali?"

            Aku pun pergi ke lingkaran pemindahan dan keluar dari gim begitu sudah menginap di penginapan kota.

⟵Back         Main          Next⟶




Related Posts

Genocide Online Bahasa Indonesia Bab 10
4/ 5
Oleh

2 komentar

September 2, 2019 at 8:47 PM delete

Nginap di kota padahal penjahat sasuga rena-sama siksa cewek Masokis ini

Reply
avatar