Bab 10 – Penjelajahan
Makam Bawah Tanah ⑥
Kini aku tengah berdiri di depan ruangan bos. Sungguh
perjalanan yang panjang.
Benar-benar memerlukan waktu karena
aku sempat tersesat dan adakalanya bertemu monster dan pemain lainnya …, peti
harta karun pun hanya berisikan barang-barang usang dan malah berubah jadi
monster peniru ….
Haruskah aku keluar dari gim dulu
sehabis melawan bos? Akankah nilai karmaku terhapus di penginapan? Bisakah aku
menggunakan skill Camouflage? Aku juga mengambil skill Friendship
supaya bisa berkomunikasi dengan para pengikutku, dan meningkatkan level kami
guna mengantisipasi akan hal semacam ini. Semoga aja tidak ada kendala, sih ….
"Lawan kita selanjutnya adalah
bosnya, kalian siap?"
[— — — —!]
[Uuu!]
[ …! *Bassa bassa*!]
[Gaa!]
[Iiii!]
Mereka sudah pada siap, ya.
Mari periksa status lagi sebelum
lawan bos.
==================================================
Nama: [Rena] |
Gender: [Perempuan]
Bangsa: [Manusia] |
Level: [29]
Kondisi: [Dirasuki <<Kageyama>>]
Nilai Karma: [-134 <<Jahat>>]
Kelas: [Assassin] |
Kelas Kedua: [Tamer]
SP: 65
[Halaman ∙ Skill]
[Dagger Art Lv. 19] [Throwing Lv.
17] [Walking Lv. 21] [Acrobatics Lv. 16] [Medicine Lv. 1] [Surprise Attack Lv.
21] [Tame Lv. 13] [Camouflage Lv. 11] [Detection Lv. 12] [Friendship Lv. 9]
[Thief Lv. 9] [Jumping Lv. 7] [Evasion Lv. 14] [Martial Art Lv. 21]
[Assassination Lv. 13] [Fatal Blow Lv. 10] [Feint Lv. 8] [Escape Lv. 9] [Voice
Change Lv. 7] [Disguise Lv. 4] [Encouragement Lv. 12] [Leadership Lv. 14]
[Command Lv. 11] [Physical Resistance Lv. 4] [Magic Resistance Lv. 2] [Physical
Abnormality Resistance Lv. 1] [Mental Abnormality Resistance Lv. 1] [Night
Vision Lv. 4] [Stealth Lv. 5] [Silent Move Lv. 7] [Presence Detection Lv. 5]
[Danger Sense Lv. 7] [Listening Lv. 3]
[Halaman ∙ Titel]
[Giant Killer]
- Berhasil membunuh musuh dengan perbedaan level 20 lebih
- Menambah damage terhadap musuh berlevel tinggi <<efek sangat kecil>>
- Mengurangi damage yang diterima <<efek sangat kecil>>
[The First Killer]
- Orang pertama yang berhasil membunuh orang di dunia ini
- Menambah damage terhadap manusia <<efek sangat kecil>>
[Daredevil]
- Berhasil membunuh orang tanpa ragu
- Menambah daya tahan ketakutan <<efek sangat kecil>>
- Menambah ketahanan daya tarik <<efek sangat kecil>>
- Menambah ketahanan kebingungan <<efek sangat kecil>>
[Slaughter]
- Berhasil membunuh banyak orang dalam waktu singkat
- Menambah nilai AGI berdasarkan jumlah musuh <<max 150%>> <<terbatas pada manusia>>
[Demon]
- Orang yang telah kehilangan sisi kemanusiaannya
- Nilai karma akan sulit bertambah dan mudah menurun
[Plunderer]
- Orang yang sering berhasil merampas banyak dari sejumlah orang tertentu
- Menambah tingkat keberhasilan skill merampas apa pun <<efek sangat kecil>>
[Criminal]
- Orang yang menyalahi aturan kota
- Tidak bisa masuk ke kota mana pun dengan cara biasa
[God’s Enemy]
- Orang yang menyatakan perang terhadap fraksi ordo
- Menambah damage terhadap musuh bernilai karma [Bermoral] <<efek sangat kecil>>
- Menambah damage yang diterima musuh bernilai karma [Bermoral] <<efek sangat kecil>>
[Fugitive ∙ First Town]
- Buronan Kota pertama
- Hadiah saat ini: 25.000.000 G
[Fugitive ∙ Temple]
- Buronan Kuil
- Hadiah saat ini: 15.000.000 G
[Perlengkapan]
Senjata: [Ordinary
Dagger] <<Dirasuki ∙
Yamada>>
Atasan: [Cloak of
Evasion]
Zirah: [Iron Light
Armor] <<Dirasuki ∙
Inoue>>
Lengan: [Black
Gloves]
Bawahan: [Prairie
Wolf’s Skin Leggings]
Sepatu: [Bandit
Boots]
Aksesori:
·
[Ordinary
Cloak] <<Dirasuki ∙
Azabu>>
·
[Supreme
God’s Rosary] <<Dirasuki ∙
Santa>>
·
[Ring
of Power]
================================================
Mulai sekarang lawannya adalah bos, dan
aku juga telah mengenakan perlengkapan lain yang kudapatkan selain zirah ringan
yang dirasuki Inoue. Aku rada kurang percaya diri kalau bertarung hanya dengan
mengenakan perlengkapan awal.
Akan tetapi, hanya
perlengkapan-perlengkapan macam inilah yang kudapatkan setelah membunuh
sebanyak itu. Apa tingkat barang jatuhannya saja yang rendah?
Kalau begini jadinya, aku rada cemas
karena akan kesulitan untuk menggunakan fasilitas kota mulai dari sekarang,
tetapi … yah, harusnya tidak ada masalah, tinggal aku ancam atau bunuh saja
mereka dan merampasnya, sih.
Lupakan saja dulu itu, saat ini aku
harus fokus melawan bos.
Kubuka pintu berat di hadapanku dan
memasukinya.
***
Di dalam lebih luas dari yang kuduga
dan langit-langitnya pun tinggi. Aku juga bisa melihat peti mati menggantung di
dinding.
Sudah seperti namanya saja, Makam
Bawah Tanah, ya?
"Lo?"
Apa jangan-jangan yang ada di tengah
ruangan itu bosnya, ya?
Itu adalah kerangka berkulitkan
daging halus, dan mengenakan mantel hitam compang-camping serta membawa pedang
panjang berbahaya di tangannya—ia mulai bergerak ….
Siap bertarung, ya.
==================================================
[Musuh Bos]
Bangsa: [Everlasting Tomb Keeper] | Level: [25]
Kondisi: [Cursed]
==================================================
… yang satu ini level-nya tinggi,
ya?
Sekalipun bersama para pengikutku,
ini masih terbilang solo juga. Makanya, ada baiknya bersiap-bersiap untuk
pertarungan sengit … syukurlah aku sudah merampas beberapa ramuan dari kota.
"Ayo mulai, semuanya!"
[[[[[ !! ]]]]]
Aku terus mengincar bos dan
menerjangnya. Kerangka itu juga menyerang dengan pedang panjangnya, meski aku
berhasil menghindar dan berusaha mengincar lehernya, tetapi—
"Guuh!!"
—Ia menghantamkan lututnya ke
perutku selagi aku menggerakkan leherku guna menghindari tebasannya.
Sungguh kesalahan besar.
Aku menendangkan kakiku sebagai
momentum untuk mundur sambil melempar beberapa barang yang tidak berguna,
tetapi … yah, semuanya ditangkisnya.
"Menendang perut gadis …."
—Aku pasti akan mencopotimu!!!
Aku menerjang lagi ke titik butanya,
dan belati yang kugenggam terhenti di bagian sisi bawahnya. Belati tersebut
diblokir pedang panjang yang dialihkan ke tangan satunya lagi dengan genggaman
terbalik, dan kerangka itu melakukan setengah putaran. Aku pindah ke sisi sebelahnya
dan menendang bagian belakang lututnya.
"Fuh!"
[ — — — —]
*Kakunnn!*
Aku mengincar lehernya sewaktu ia
terjatuh dengan menempatkan lututnya di depan—tetapi, ia pun memutar tubuhnya
dan aku hanya berhasil menyayat pahanya.
Ia menghindar dengan menggerakkan
kaki kanannya dan berusaha berputar untuk membunuhku, tetapi aku berguling dan
menghindarinya.
—menghindar, menghindar, menghindar
dan menghindar.
Kami terus-terusan silih ganti
posisi. Kami mengayunkan senjata kami sambil saling menghindar setipis rambut.
Aku tidak tahu lagi arah serangan
selanjutnya karena serangan kami silih berbenturan dan melakukan serangan fatal
dari kiri ke kanan.
Aku merendahkan sikapku guna
menghindari datangnya pedang panjang, dan membenamkan belatiku ke rusuknya
selagi menyerempet. Kerangka itu menjatuhkan badannya ke belakang untuk
menghindar dan memindahkan senjatanya ke tangan satunya lagi, lalu mengayunkannya
ke bawah—menghantam belatiku dan membuat percikan besi.
Aku mendekatinya, menyambar rahangnya,
dan membenturkannya ke bawah—pas sebelum menghantam tanah, ia mencoba jungkir
balik, tetapi aku menendang wajahnya disertai ledakan keras sihir cahaya Santa,
Photosphere.
Rupanya itu memang atribut
kelemahannya.
Kini, akhirnya aku bisa benar-benar
menyerangnya karena Ai ini kelihatannya tidak menyangka aku bisa menggunakan
sihir.
Aku menyuruh Azabu untuk
mengaktifkan sihir dari belakang kerangka itu yang kini rada menjauhiku karena
waspada.
Kerangka itu mendadak terhempas
sewaktu Azabu mengeluarkan hembusan angin dari belakangnya. Aku pun langsung
menerjang dan saling bertabrakan.
Aku menyayat dan memotong pinggang kerangka
itu yang punggungnya tertekuk, bersamaan dengan sihir cahaya Santa.
Aku mengayunkan belati ke tubuh
bagian atas yang terjatuh dan memotong lengannya.
"Mulai sekarang harusnya mudah."
*Katakata!!*
Lo? Tubuh bagian bawah dan lengan
yang kupotong masih bergerak? Apa karena ia mayat hidup? Yah, tidak masalah
juga. Kalau ia menghampiriku, aku bisa mencopotinya seperti yang kurencanakan
sebelumnya.
Pertama, aku menyambar tubuh bagian
bawah yang menghampiri dan membantingnya ke tanah. Sewaktu ia berhenti
bergerak, aku melepas persendiannya dan mematahkannya.
Harusnya sudah tidak bisa bergerak
hanya dengan satu tulang.
Tubuh bagian bawah menjadi terdiam
sepenuhnya, dan aku pun berbuat hal yang sama pada lengannya.
"Nah, persiapkan dirimu,
ya?"
[….]
… Aku tidak tahu apakah ia diam atau
tidak bisa bicara, sih.
Untuk sekarang, aku melepaskan
tulang-tulang dari tulang belakangnya satu per satu.
Hee~ masih ada juga tulang-tulang
kecilnya, ya … ini menarik.
Bagaimana kalau kita mempelajari
betul-betul soal tubuh manusia? Aku tahu cara mematahkannya, tetapi aku tidak
tahu teori di baliknya karena itu bukan hal penting buatku.
Tunggu, HP bosnya menurun drastis
pas aku menyadarinya. Kebetulan, apa jangan-jangan ini juga terhitung sebagai
penghancuran?
Kalau iya, akan bertahan berapa
lama?
"Berusahalah untuk menahannya,
ya?"
[— — — —! — — — —!!]
Ia akhirnya sedikit bereaksi, tetapi
maafkan aku … rasanya takkan seru.
"Mungkin di sinilah sumsum
tulang belakang atau zalir serebrospinal lewat? Jadi, tulang rusuk itu tidak
terdiri dari enam tulang ya …."
Aku terus mencopotinya sambil
mengamati, tetapi seiring waktu mulai lenyap.
==================================================
<<Pemberitahuan Sejagat: Nama Party: [Rena dan
Pelayannya] adalah yang pertama menundukkan ∙ Makam Bawah Tanah>>
<<Pemberitahuan Sejagat: Mulai sekarang, Bos
Makam Bawah Tanah akan diperlemah>>
<<Memperoleh bonus 10 SP atas menjadi yang
pertama menundukkan wilayah tersebut>>
<<Memperoleh hadiah [Dark Cloak] atas menjadi
yang pertama mengalahkan bos tersebut>>
<<Level Meningkat>>
<<Anda memperoleh SP>>
<<Memperoleh skill: [Forsake]>>
<<Memperoleh skill: [Ward Off]>>
<<Memperoleh skill: [Dismantle]>>
<<Semua level skill yang dimiliki
meningkat>>
[Memperoleh Titel: [Merciless]]
[Memperoleh Titel: [First Town ∙ Underground Tomb
Conqueror]]
==================================================
Ternyata, bosnya mati.
Padahal aku masih pengin bermain,
tetapi sayang sekali … sungguh sangat disayangkan.
Biar begitu, mungkin bagus juga
menjadi orang pertama yang menundukkan wilayah ini.
Lingkaran sihir pun muncul di
tengah-tengah ruangan yang akan memindahkanku ke luar.
Aku akan keluar dari gim dulu untuk
hari ini sehabis kembali ke kota dan menginap di penginapan.
Ini hari pertamaku yang amat
panjang.
"Oh iya, sebelum itu …."
Mari ganti warna rambutku dengan skill
Camouflage.
Ini untuk berjaga-jaga karena ada
beragam orang yang bermain ini gim.
Di saat yang sama, aku pun menyuruh
Azabu untuk pindah merasuki ke Dark Cloak.
"Kelihatan cocok. Baiklah, ayo
kembali?"
Aku pun pergi ke lingkaran
pemindahan dan keluar dari gim begitu sudah menginap di penginapan kota.
Genocide Online Bahasa Indonesia Bab 10
4/
5
Oleh
Lumia
2 komentar
Nginap di kota padahal penjahat sasuga rena-sama siksa cewek Masokis ini
ReplyThanks min
Reply