Chapter 02
Ujung-ujungnya, Kazuki pun menerima permintaan raja.
Memang pada awalnya Kazuki hendak untuk menolaknya,
tapi usai mendengar malapetaka yang disebabkan oleh Raja Iblis dalam
pertarungan sebelumnya..... akhirnya dia pun menerimanya, mungkin karena sifat
bawaannya.
Selain keputusannya Kazuki, Inukami-senpai juga enggak keberatan......
Malahan..... dari awal aku enggak merasa kalau dia
bakalan nolak.
Aku enggak tahu alasannya, aku sama sekali enggak
tahu apa yang dipikirkannya......
"Kalau
begitu..... Kazuki, Suzune, Usato. Aku ingin menggunakan kristal ini untuk
menilai bakat kalian."
Welsey, seorang penyihir perempuan yang
diperkenalkan raja, mengantarkan kami ke suatu ruangan. Menurutnya, kami perlu menempatkan tangan kami
pada kristal yang diabadikan di tengah ruangan. Bakat, ya..... itu artinya,
kami akan bisa mengetahui tipe sihir apa yang bisa kami gunakan.
Kelihatannya tipe sihir yang bisa kau peroleh cukup
beragam, tapi beberapa contoh tipe sihir yang kuno yakni, api, air, dan petir.
Ada cukup banyak juga susunan sihir lainnya seperti
sihir teleportasi atau ilusi. Di antara semua itu, ada juga tipe sihir yang
hanya bisa digunakan oleh ras tertentu yang jarang terlihat.
Bagiku, sihir itu adalah sesuatu seperti terbang
dengan sapu dan mengeluarkan roh yang menaungi tongkat. Kenyataan ini masih
enggak terasa nyata buatku, tapi jantungku berdebar-debar, berharap bisa
menggunakan sihir.
"Nah
Kazuki, cobalah sentuh kristalnya."
Aku bertanya-tanya kemampuan macam apa yang akan
kuperoleh.... sembari terus berpikir begitu, aku menunggu giliranku tiba.
.....
"Suzune
warnanya kuning.... Bakat Anda tipe-nya petir!! Jumlah daya sihirnya pun sama
hebatnya dengan Kazuki!!"
"Petir....
kufufu."
Kazuki cahaya, dan Inukami-senpai petir.
Karakter Inukami-senpai
yang sebelumnya sudah hancur.
Welsey kelihatan bersemangat usai melihat jumlah
daya sihir mereka yang luar biasa. "Pahlawan memang hebat", ucap
Welsey yang senang. Akan tetapi, reaksinya itu malah membuat mentalku hampir
hancur dan lemah bagaikan tisu basah.
Eng? Kazuki enggak kelihatan begitu senang.
"Ada
apa Kazuki?"
".....
Memangnya, apa yang bisa dilakukan oleh pancaran cahaya? Saat kita bertarung,
apa aku harus menyinari mata musuh supaya mereka kesilauan?"
"Tidak
apa-apa Kazuki-kun, kamu itu hanya
perlu menembakkan sesuatu seperti sinar laser, lalu kamu juga bisa menggunakan
pedang cahaya untuk menebas—"
"Bisa
kau diam sebentar? Inukami-senpai,
menghancurkan dunia itu enggak bagus, lo?"
Ini orang bakalan nyusahin, deh.
Sesampainya di dunia lain, sikapnya jadi aneh.
"Usato-kun teh, ternyata orangnya pedes juga,
ya. Meski..... aku sama sekali tidak
membencinya, lo?"
Aku sudah enggak mau berhubungan lagi ama ni orang.
Siapa sih yang bilang kalau ni orang cewek tercantik
di sekolah? Oh iya, itu aku.
Mengesampingkan Inukami-senpai, keadaan Kazuki saat ini......
"Tidak,
tidak, tidak! Sihir cahaya sangatlah hebat! Bagaimanapun juga, hanya segelintir
orang yang mempunyainya, itu tipe sihir yang langka! Dengan mempunyai cahaya
kau bisa menggunakannya untuk mengusir kejahatan! Itu merupakan kekuatan yang
tiada taranya saat bertarung melawan para iblis! Itu adalah sesuatu yang bisa
dibanggakan, karena bagaimanapun juga, itu merupakan atribut kelas tinggi dan
paling unggul!"
"Be-Begitu,
ya....."
"Fufufu,
aku tak sabar untuk melatihnya!! Nah, mari kita pergi! Kita harus melaporkannya
pada raja!!"
Eh, aku masih belom, lo? Apa aku ini enggak dianggap?
Lupa akan diriku, Welsey pun mengambil tangan Kazuki
dan hendak berjalan ke luar ruangan.
Aku enggak boleh membiarkannya, begitu aku hendak
memanggilnya untuk berhenti.... Inukami-senpai
menggenggam lengannya Welsey.
"Masih
ada orang yang belum kita uji, ‘kan? Welsey-san."
".....
Siapa? Eeehh, aaah maaf!! Aku lupa! Eng, eng.... eng."
"Usato."
Aku enggak tahu kalau ternyata rasanya sesakit ini
saat dilupakan seseorang.....
Aku pun mendekati kristalnya sembari merasa depresi
karena sebelumnya sudah menunggu dengan semangat-semangatnya.
Aku menatap kristalnya, dan tak lama kemudian
warnanya pun berubah menjadi hijau yang agak transparan.
"Suu!!"
"Warnannya
cantik, mirip seperti zamrud."
"Tentu
saja cantik, yang aku punya hanya bersinar dan tak mempunyai warna apa
pun."
Inukami-senpai
dan Kazuki berkata begitu saat mereka berdua menyaksikanku yang menyentuh
kristal.
Intensitas warna menunjukkan jumlah daya sihirnya,
sementara warnanya sendiri menunjukkan atributnya. Setidaknya begitulah yang
kudengar dari Welsey.
Warnanya patut dipertanyakan karena tipis, apa itu
artinya sedikit di atas rata-rata kalau dibandingkan dengan orang biasa?
Dengan kata lain, karena kristalnya berwarna hijau
zamrud mungkin—
"Kelihatannya
memanipulasi tanaman atau tumbuhan....eng, ada apa? Welsey-san, kenapa ekspresimu begitu..... wajahmu kelihatan biru."
"A-Aku
harus melaporkan ini."
"Hah?
Kenapa kau menggenggam tanganku?"
"Aku
harus melaporkan iniiiiiiiiii!!"
Welsey mecengkeram lenganku seperti catokan, dan
mulai berlari.
Eh? Apa? Apaan ini? Apa aku berbuat salah?!
***
Kami pun sampai di ruangan perjamuan, di tempat sang
raja berada.
Napasku enggak teratur, dan saat aku kesulitan
mengambil napas, tanganku masih digenggam oleh Welsey saat raja muncul di
hadapan kami.
Ini kali pertamanya aku berpegangan tangan dengan
seorang gadis semenjak SD, tapi ada sesuatu yang enggak beres. Seharusnya
enggak terasa ngeri karena lari dengan segenap tenaga.
Di ruang perjamuan, ada raja bersama dengan para
penjaga istana yang berbaris di sepanjang tembok dengan mengenakan baju zirah.
"Raja
Lloyd!"
"Ada
apa Welsey? Apa kau sudah mengetahui kemampuan Kazuki berserta yang lainnya?
Oh, bukannya itu Usato? Di mana kedua orang lainnya?"
"Kazuki
dan Suzune, keduanya mempunyai kualitas dan ukuran yang mengagumkan. Akan
tetapi....."
".....
Ada apa? Dari awal Usato adalah orang yang kebetulan keseret ke dunia ini. Dia
datang ke sini bukan untuk bertarung, tahu?"
Raja ini memang benar-benar orang yang baik.
Dia mungkin mengira bahwa Welsey-san mengangap aku ini enggak berguna,
lantas dia pun berkata begitu untuk menyiratkan niat baiknya. Meski kurasa bukan
itulah yang dimaksud Welsey, karena dia sudah menggenggam erat tanganku seperti
mau mencoba mematahkannya hanya dengan kekuatan fisiknya saja.
"Bukan
mengenai itu! Saya sangat mengerti alasan dibalik perkataan tersebut. Akan
tetapi, bakatnya itu..... ialah......"
"Apa
bakatnya? Jangan-jangan kemampuan untuk menguasai atribut kegelapan?"
Hahahahaha!!"
Sang raja pun mendadak tertawa di sekitar orang-orang
di sekelilingnya.
Kemampuan untuk memanipulasi kegelapan sangatlah
langka, bahkan di ras para iblis sekali pun.
Warna yang ditunjukkan kristalku juga adalah hijau
zamrud, jadi mana mungkin begitu.
Tapi tetap saja, aku merasakan adanya bahaya dari ekspresinya
Welsey yang kebingungan.
".......
Sihir penyembuhan."
"Haha....
hah? Barusan kau berkata apa?"
"Kristalnya
berwarna hijau zamrud, jadi artinya dia mempunyai kemampuan untuk menjadi
seorang Healer."
Sihir penyembuhan?
Apaan itu? Apa semacam klas sihir pemulihan?
"".........""
"Kenapa
pada jadi diam begini?"
Apa sihirku sebegitu jeleknya?! Sunguh jelek sampai
enggak pantas buat ditertawakan?! Kalau dinilai dari namanya, seharusnya itu
kemampuan tipe penyembuhan, ‘kan?! Terus kenapa suasananya jadi dingin macam
udara malam saja?!
Raja pun berdeham dan melihat ke arahku.
Ekspresinya bukan senang atau bingung, melainkan
kelihatan aneh.
"Usato,
kau mungkin tidak memahami kondisinya, jadi biar kujelaskan."
"Ah,
baik."
"Seorang
penyihir yang mampu menggunakan sihir penyembuhan sangatlah langka, namun
penyihir biasa juga setidaknya mampu melakukan pertolongan pertama. Akan
tetapi, sihir penyembuhan jauh melebihi itu, dan para penyihir yang mempunyai
sihir tipe ini mampu berbuat lebih banyak lagi. Dan sebenarnya, di negeri ini
pun ada beberapa orang yang mempunyainya juga."
"Jadi
itu artinya......?"
"Eng,
bagaimana cara mengatakannya, ya.... O-Oh iya, besok kita kirim saja Usato ke
kota dekat kastil, dan melatihnya di bawah bimbingan dokter!! Bagaimana?!"
Pembicaraan ini malah jadi semakin memusingkan
hingga aku enggak tahu apa yang sedang terjadi, tapi perlahan terasa mulai
semakin menakutkan.
""Itu
ide yang bagus lo, Usato-dono!""
""Itu
benar!""
"Bukankah
itu penawaran yang bagus? Kau mesti menerimanya Usato-kun."
"Welsey-san, dari tadi kau sudah menggenggam
tanganku, dan sekarang sudah mulai basah, lo."
Keringat raja mengucur deras saat dia menatapku.
Tiba-tiba dipaksa untuk diperkenalkan sama dokter. Tidak, malahan ini mah sudah
hampir seperti perintah.
Dan sekarang ini tanganku berkeringat bukan karea
digenggam, melainkan karena tangannya si penyihir perempuan di sampingku, Welsey.
"Eh?
Tapi bukannya negeri ini juga mempunyai seorang Healers yang sama denganku......"
"Tidak!
Jangan termanipulasi!! Pokoknya, jangan!! Itu juga kalau kau ingin menjadi
seorang healers yang sebenarnya!!"
"Termanipulasi......"
Memangnya siapa yang memanipulasi? Apa dia orang
yang berbahaya buat raja?
Orang-orang di sekitarnya pun mengangguk setuju, aku
tahu kalau itu pasti persoalan besar.
Saat ini, aku khawatir kurang paham soal
pengirimanku besok. Saat kuhendak membuka mulutku untuk bertanya, pintu ruangan
perjamuan terbuka, dan seorang penjaga yang kelihatan loyo pun masuk,
kelihatannya dia kehabisan napas.
"Baginda
Raja! Ada masalah besar! Rose-sama
sudah tiba!"
"Apa?!
Apa pun yang terjadi, pokoknya jangan izinkan dia masuk! Apalagi
sekarang!!"
"Ta-Tapi....."
Nah, sekarang siapa lagi ini Rose?
Mendengar nama tersebut, orang-orang di sekitar
berteriak padaku..... "Sembunyi! Cepat sembunyi!".
Apa enggak apa-apa buat sembunyi? Tapi Welsey enggak
mau ngelepasin tanganku, lo.
Welsey sedikit memisahkan diri dariku dan.... eh?
"Maaf". Kenapa kau minta maaf?! Welsey-san dengan air mata di matanya, memisahkan diri dariku dan
kelihatan berdukacita.
"Lloyd-sama! Para pahlawan sudah tiba!"
"Ah,
ini gawat....."
Seseorang membukakan pintu dengan cukup keras; dia adalah
seorang wanita cantik bernada tegar. Dengan jubah putih yang dikenakannya,
membuatnya sedikit mirip seorang dokter. Di dekat mata kanannya ada bekas luka,
dan yang paling menarik perhatian dari dirinya adalah rambut zamrudnya yang
indah..... atau mungkin lebih tepatnya, sifatnya yang garang.
Wanita tersebut berjalan dengan cepat menuju
singgasana, dan perlahan mulai semakin mendekati raja yang dipenuhi dengan
keringat.
"Kenapa
Anda begitu terkejut melihat wajahku? Anda sedang tak merencanakan apa pun, ‘kan?"
"Sa-Sama
sekali tidak benar, kok. Aku pikir seharusnya kau sedang istirahat
sekarang?"
"Kahaha!
Aku? Harus berlibur demi negara heh—..... eng? Siapa kau?"
Wanita bernama Rose pun menghadap ke arahku sembari
melotot.
Uuu, orang ini menakutkan..... aku enggak ingin
orang macam dia tahu kalau aku ini punya kemampuan sihir penyembuhan.
"Di-Dia
bukan pahlawan! Dia hanya seorang anak muda yang ikut keseret ke sini!"
Sang raja pun panik.
"Begitu,
ya.... oi bocah, siapa namamu?"
"U-Usato....."
"....
Usato, ya. namaku Rose.... hanya Rose. Aku adalah Pemimpin Pasukan Penyelamat
Kerajaan ini. Salam kenal."
Pemimpin Pasukan Penyelamat?..... Di mataku, orang
ini enggak terlihat sebagai seseorang yang akan bertanggung jawab untuk menyelamatkan
nyawa orang lain.
Biarpun dia kelihatan begitu terhormat, rasanya aneh
karena aku sempat merasa ketakutan.
Rasanya keringat di dahiku mengucur dengan deras.
"Su-Sudah
cukup, ‘kan? Usato mungkin kelelahan, aku ingin memberinya istirahat."
"Ah
benar juga, terus Lloyd-sama.... di
mana para pahalawannya?"
"Aah,kalau
soal itu....."
"Oi
Usato! Apa kau baik-baik saja?"
"Kenapa
kau tiba-tiba langsung lari begitu, Welsey?"
Dari tempat Rose datang lewat pintu, Kazuki dan
Inukami-senpai pun masuk.
Maaf, eksistensi orang di sebelahku ini mirip Ogre. Berbahaya
kalau mendekatinya.
Raja pun menengok ke arah Kazuki.
"Itu
mereka."
"Hoh,
Anda punya ekspresi yang bagus, ya?"
Raja Lloyd diam-diam melakukan Sikap Berani.
Lalu, minat Rose pun beralih pada Kazuki.
Orang-orang di sekitar pun menghela napas lega sembari memastikan bahwa Rose
tidak menyadarinya.
"Aku
enggak kenapa-kenapa kok, Kazuki."
".....
Fuu, saat kau menyentuh kristal dan warnanya berubah jadi hijau zamrud,
eskpresinya Welsey-san berubah dan
membawamu pergi, kupikir ada apa-apa."
Ah, kenapa kau malah bilang?
"Hijau
zamrud.... katamu?"
Rose-san
melihat ke arahku, dan sudut mulutnya terangkat jadi senyuman.
Wajah raja pun menjadi pucat, dan tentunya wajahku
juga sama. Saat ini, aku sudah terjatuh ke dalam masalah yang belum pernah
kuhadapi sebelumnya. Pelakunya ialah seorang pemuda bernama Kazuki yang makin
akrab denganku.
Aku tahu kalau dia enggak bermaksud jahat, tapi....
kuharap kau bisa membaca situasi......
"Lloyd-sama, aku pinjam anak ini sebentar,
ya?"
"Welsey!!
Cepat bawa pergi Usato!! Saat ini, keberadaannya sudah serupa dengan harta
nasional negeri ini!!"
"Memang
sejak kapan aku jadi harta nasional negara ini?!"
Mendengar titah raja, Welsey yang sebelumnya
memisahkan diri dari tanganku, kini mencoba mendekatiku lagi dan mempersiapkan
tongkatnya. Aku enggak bisa melihat kalau kau berdiri di depanku.
Karena di depan enggak kelihatan, aku bergeser ke
samping untuk melihat, tapi sosoknya Rose-san
sudah hilang. "Di-Dimana kau?!", ucap Welsey yang kebingungan. Aku melihat
ke sekitarku, tapi tiba-tiba aku merasa seperti mengapung..... seseorang
merangkulku pada bawah lengannya.
Sebelum bisa kusadari, Rose-san sudah berada di sampingku. Dia mengangkatku dengan satu tangan
di bawah ketiaknya....? Tinggiku ini 170 cm, tapi dia bisa mengangkatku dengan
begitu mudahnya.
"Lloyd-sama. Akan kutunjukkan pada Anda bagaimana
aku akan membesarkan anak muda ini di Asosiasi Pertama Bagian Sihir
Penyembuhan!!"
"Tunggu!
Tolong tunggu sebentar! Aku tidak ingin Usato-dono ternodai, dia seorang Healers
yang masih bersiiiiiiiiiihhh!!"
Raja Lloyd bangkit dari kursinya, dan memanggil
Rose-san yang membawaku pada bawah
lengannya.
Tapi suaranya tak menjangkau Rose-san yang tengah tertawa keras. Aku bertanya-tanya,
apa yang mesti kulakukan. Kazuki dan Inukami-senpai menatapku, mereka kelihatannya terkejut dengan situasi saat
ini, dan enggak bisa mengikutinya. Eh? Eh? Apa ini, penculikan?! Di dalam
negeri?! Saat ini, aku sekali lagi mencoba memahami situasiku saat ini. Aku
mencoba untuk tetap memusatkan mataku pada Rose-san yang tersenyum dan tertawa bagaikan binatang buas.
***
Sudut Pandang Inukami-senpai ***
Usato-kun
dibawa kabur.
Kami memang baru saja bertemu hari ini, tapi bahkan
belum sampai setengah hari berlalu.... dia adalah seseorang yang bisa kuajak
bicara dengan baik. Seharusnya begitulah yang terjadi, tapi..... maafkan aku
Usato-kun! Saat kejadian itu kau
terlihat seperti seorang heroine,
jadinya aku tidak bisa berbuat apa-apa.
"Aah,
semenjak datang ke sini, Usato adalah orang biasa dan tidak ada hubungannya
dengan dunia ini, tapi....."
"Sekarang
Usato-kun di bawa ke mana? Saya
dengar dia akan dilatih....."
Saat ini, bergegas keluar dari sini pun tidak akan
ada gunanya.
Aku harus mendengarkan kondisinya dulu dari Raja
Lloyd.
".....
Welsey, kuserahkan penjelasannya padamu."
"Baik....
eng."
Raja Lloyd pun kembali duduk, dan menunjukkan
ekspresi yag lesu usai meminta Welsey untuk menjelaskannya.
Semangatnya pasti sudah habis digunakan untuk
menghadapi wanita yang disebut Rose barusan.
Welsey menghampiriku dan Kazuki. Mentaati titah raja,
dia pun mulai menjelaskan.
"Tempat
yang ditujunya adalah tempat organisasi perawatan medis yang jaraknya tidak
jauh dari kastil ini. Di tempat tersebut, ada pemimpin khusus Rose-sama bersama dengan dua orang Healers dan lima orang pembantu dengan
total semua anggotanya 8 orang."
"Bukankah
itu terlalu sedikit?"
Untuk Pasukan Penyelamat, bukannya terlalu sedikit?
Pastinya ada tuntutan yang memerlukan sejumlah besar
orang saat kau bertarung melawan monster..... paling tidak seharusnya
begitu.......
"Itu
cukup. Tidak peduli tipe bakat apa yang dimiliki seorang penyihir, mereka semua
bisa menggunakan sihir pemulihan untuk melakukan pertolongan pertama. Karenanya,
kau bisa menyembuhkan lukamu sendiri. Tentunya, kau juga bisa menyembuhkan luka
rekan-rekanmu..... tapi..... luka yang parah tidak akan bisa langsung
disembuhkan."
"Itulah
yang ingin kusampaikan......"
"Bakat
yang ditunjukkan Usato diperuntukkan untuk menggunakan sihir penyembuhan."
Dengan kata lain, luka yang tidak bisa kusembuhkan
sendiri, bisa disembuhkan oleh para Healers
yang merupakan spesialisasi mereka. Kalau memang benar begitu, itu artinya
Usato-kun mempunyai kemungkinan yang
tinggi untuk menjadi Healers yang
berharga di negeri ini.
Tapi masih ada sesuatu yang belum bisa kupahami.
Keraguan untuk mempercayakan Usato-kun
pada Pemimpin Pasukan Penyelamat, Rose-san.
"Kenapa
Anda tidak ingin mempercayakan Usato pada wanita bernama Rose tersebut?"
".....
Llyod-sama."
"Aku
tidak keberatan."
Lloyd memberikan izin pada Welsey.
Seperti yang diduga, ada beberapa kondisi yang
bersangkutan.....
"Rose-sama adalah seorang ahli sihir
penyembuhan. Akan tetapi..... bagaimana mengatakannya, ya..... kebijakan dalam pelatihan
pada bawahannya sedikit tidak biasa."
"Tidak
biasa? Memangnya seperti apa?"
"Eng,
aku kurang begitu tahu, tapi...... ‘Pasukan Penyelamat selalu berdampingan
antar satu sama lain bahkan dalam kematian! Makanya, kalian orang-orang
brengsek akan diberikan teknik bertahan hidup supaya bisa bertahan menghadapi
segala jenis kesulitan yang menjengkelkanmu!’..... mereka terus mengatakan
hal-hal seperti itu, mereka mempunyai pedoman yang ketat untuk anggota kelompoknya.
Sebenarnya, Para Penjaga Istana dan Pasukan Penyelamat mempunyai pelatihan
gabungan bersama Rose-sama sebagai
instrukturnya, tetapi para Penjaga Istana dan prajurit tidak sanggup
mengikutinya. Pada akhirnya, hanya Pasukan Penyelamat lah yang bisa
menyelesaikan pelatihannya."
"Kalau
begitu, apa memang Rose-sama sendiri
yang terlalu hebat sehingga para Penjaga Istana tidak sanggup bertahan dalam
pelahitannya?"
Para penjaga saat berlatih akan menyuarakan suara
mereka kalau keberatan, Rose yang mampu melaksanakan pelatihan tersebut
pastinya adalah orang yang mempunyai kemampuan yang hebat.
Saat kuajukan pertanyaan tersebut pada Raja Lloyd,
dia menjawab sembari mengelus dagunya saat terlihat mengingatnya.
"Aah,
Pasukan Penyelamat yang kita miliki hari ini saat dulu itu..... tidak, mari
kita hentikan pembicaraan ini..... lagi pula mereka itu sangat berbeda dari
para pasukan rata-rata Anda. Saat pasukan Raja Iblis menyerang, banyak nyawa
terselamatkan berkat bantuan Pasukan Penyelamat. Berkat mereka jugalah kami
mampu memukul mundur pasukan Raja
Iblis.... dengan pencapaiannya tersebut, kebijakan pelatihan Rose tidaklah
salah..... akan tetapi...."
"Tetapi?"
"Itu,
untuk menyelesaikan pelatihanya itu..... haa."
Dari penjelasannya Welsey, helaan napas besar muncul
dari Raja Lloyd di atas singgasana.
Kecemasan raja tak pantas dengan usianya saat ia
terlihat khawatir mengenai keselamatan Usato-kun.
***
Sudut Pandang Usato ***
Rose membawaku ke suatu tempat yang jaraknya lumayan
dekat dari kastil. Aku sampai di sebuah bangunan besar yang terbuat dari batu
bata.
Langit sudah mulai gelap, dan di sekelilingku ada
hutan yang lebat.
Rose mendesakku untuk masuk ke dalam bangunan
tersebut, dan aku melihat bahwa bagian dalamnya benar-benar bersih. Di bagian
dalam ada tempat tidur untuk pasien bersama dengan obat-obatan yang
bergeletakkan di sekitar. Interior perawatan medis membuatku berkata,
"Enggak diduga ternyata bersih juga", saat kumenyeruakan kekagumanku,
aku melihat ke sekitar dengan gelisah.
"Mulai
hari ini, kau akan tinggal di sini."
"Eh?"
"Oi
kalian semua!! Ada pendatang baru, keluarlah!!"
Sebelum menjawab pertanyaanku, Rose meninggikan
suara kerasnya macam binatang buas untuk memanggil keluar beberapa orang.
Saat dia berbuat begitu, di dalam bangunan terdengar
suara derak-derik langkah kaki yang serentak saat mereka mendekat. Orang yang
pertama masuk adalah pria yang tampak muram, yang berdiri tegak di hadapan Rose
dan meluruskan punggungnya.
Apaan orang ini.... menakutkan.
"Selamat
datang kembali, Rose-anego!!"
"Ohh
Alek, saat aku tidak ada, apa terjadi sesuatu?"
"Sama
seperti biasanya, tidak terjadi apa pun!"
"Begitu,
baguslah."
Para pria yang lainnya pun mulai berdatangan satu
demi satu yang diawalai oleh pria yang dipanggil Alek.
Rasanya wajahku jadi kaku.
Apa hanya yang satu ini pertunjukkan yang berbeda di
dunia ini.....?
"Kalian
semua, perkenalkanlah diri kalian masing-masing. Mulai hari ini, orang bernama
Usato ini akan berada di bawah asuhanku. Kalian semua yang akurlah
dengannya."
"""DIMENGERTI!!""
"Bagus!!"
Sama sekali enggak bagus!!
Aku enggak percaya karakterku jadi hancur kayak
gini. Di depan mataku ada lima pria yang terlihat jahat yang sedang
mengamatiku, dan mengingat perkembangan sebelumnya malah membuatku merasa
takut.
Kalau aku hidup, akankah aku bisa kembali ke rumah?
Chiyu Mahou no Machigatta Tsukaikata Volume 01 Chapter 02 Bahasa Indonesia
4/
5
Oleh
Lumia