Chapter
43
Pengakuan
di Bawah Pohon Cahaya ①
Para elf berkumpul di luar sel.
Melihat Wynn keluar sambil menarik lengan Leticia,
mereka membuat sedikit jalan untuknya.
Sambil berdiri di antara kerumunan, Tiara sekilas
melihat wajah marah Wynn dan eskpresi Leticia yang berlinangkan air mata dari
terangnya Pohon Dunia, dan mulai mengejar mereka, tapi kemudian—
Dia menggelengkan kepalanya, dan menginstruksikan
elf lain yang ada di kerumunan untuk memberikan jalan pada pasangan itu.
Saat Tiara dan para elf lainnya melihat, Wynn dan Leticia
berjalan menuju anak Pohon Dunia dan berhenti di akarnya.
“Cantiknya.
Aku tidak bisa membayangkan ada berapa banyak pemandangan yang indah di dunia
ini”
Wynn menengadah, memandang anak Pohon Dunia.
Dari batangnya, dahan-dahannya, dedaunannya, banyak
bola dengan warna berbeda yang bercahaya—merah, biru dan kuning—keluar dari
seluruh pohon, layaknya embun cahaya.
Leticia juga menengadah.
“.....
Benar-benar cantik”
Dia bergumam kagum.
Tidak seperti Wynn, ini bukan pertama kalinya
Leticia melihat anak Pohon Dunia. Dia bahkan pernah melihat Pohon Dunia di
ibukota elf.
Tapi saat dia memikirkannya kembali, dia tidak ingat
pernah merasa tersentuh.
Pohon Dunia biasanya dapat membuat hati siapa saja
yang melihatnya tersentuh, tapi dia menganggapnya seperti kerikil di pinggir
jalan. Saat itu, dia memikirkan Pohon Dunia sebagai sumber kekuatan sihir untuk
sihir tranfser. Hanya alat yang nyaman digunakan.
Di samping Wynn, Leticia juga melihat pemandangan
yang menakjubkan itu. Dia mengangkat tangannya dan menangkap salah satu butiran
cahaya yang melayang. Seperti salju, cahaya meleleh dan kemudian menghilang.
“Hei,
Leti”
Saat dia menengadah, Wynn mulai berbicara.
“Leti
harus berhenti bertarung. Terutama dalam pertempuran antara manusia”
Leticia menatap Wynn.
Wynn terus melihat cahaya yang melayang turun dari
pohon.
“Kau
mungkin adalah Brave yang telah membunuh Raja Iblis. Dipuji oleh semua orang,
dikagumi oleh orang-orang, dihormati oleh semua orang. Tapi—“
Tatapannya beralih dari pohon ke Leticia.
“Kau
tidak boleh membiarkan mereka percaya kalau kau akan menggunakan kekuatan itu terhadap
manusia. Kau kuat, Leti. Kekuatanmu itu bukan main. Jika kau terlibat dalam
konflik, pihak yang kau dukung pasti akan menang. Aku tidak terlalu mengetahui
tentang dunia luar, selain dari apa yang aku pelajari dari sekolah dan buku
yang dibaca. Datang ke desa elf ini membuatku sadar kalau dunia yang aku tahu hanyalah sebagian
kecil dari dunia sebenarnya. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan seberapa
besar dunia itu sebenarnya. Bahkan seandainya aku mempunyai pengetahuan tentang
anak Pohon Dunia, melihatnya secara pribadi sangat berbeda dengan melihatnya di
buku.”
Wynn sekali lagi menatap pohon itu.
“Tapi
aku tahu satu hal. Orang bisa mengubah
persepsi mereka terhadapmu. Karena kau adalah seorang bangsawan Kekaisaran, kau
seharusnya dibenarkan untuk bertarung dalam mempertahankan negaramu. Tapi,
sebagai Leticia van Mavis sang Brave, kau tidak bisa melakukan itu. Kau
menyelamatkan dunia dengan mengalahkan para iblis. Kau tidak akan menggunakan
kekuatan itu untuk melawan manusia. Itulah yang orang percayai”
“Tapi,
jika orang mulai percaya kalau kau bisa mengubah kekuatan itu terhadap umat
manusia, maka pujian dan rasa hormat yang diberikan orang-orang padamu sebagai
Brave dapat dengan mudah berubah menjadi ketakutan. Jika itu terjadi, maka akan
sulit untuk mengubah kesan mereka terhadapmu. Mereka takut kalau kekuatan yang
melebihi pemahaman manusia bisa berbalik melawan mereka. Dari Brave ke
monster—kau akan menjadi Raja Iblis yang baru. Aku tidak ingin orang lain
meliaht Leti seperti itu”
Leticia mengingat kembali pada hari saat peramal menyatakannya
sebagai Brave.
Bahkan saat mereka memuji kekuatannya, mata mereka
berbeda, memperlihatkan ketakutan mereka saat mereka menjauh darinya.
——‘Apakah dia...... benar-benar...... manusia?’
——‘Apa mungkin dia iblis yang menyamar? Sungguh
menakutkan........’
——‘Brave benar-benar berbeda dari kita yang
merupakan manuisa’
——‘Dia pasti monster’
‘Aku—Aku bukan........ monster.......’
‘Mereka melihatku sebagai eksistensi yang melampaui
batas manusia. Benar, bukankah seharusnya aku sangat memahaminya? Aku pasti
sudah menyadari itu sebelum Onii-chan
menunjukkannya padaku, bukan?’
Wynn menatap Leticia, yang sedang menangis sambil
menggantungkan kepalanya.
Dengan pelan dia membelai rambut Leticia. Cahaya
yang berasal dari anak Pohon Dunia menyebabkan rambut kuning muda Leticia
berkilau.
Mereka yang tidak tahu dengan baik, tidak akan
pernah percaya kalau gadis ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Tapi mereka
yang tahu, pasti ingin mendapatkannya sebagai pion untuk memanipulasinya sesuka
hati mereka.
Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan
menahan Wynn sebagai sandera.
‘Ini tidak bagus. Jika seperti ini, aku hanya
membebani Leti............ Menjadi Kesatria adalah mimpiku. Tapi haruskah aku
berhenti di situ? Apa yang harus aku lakukan?’
“Hei,
Onii-chan.......”
Leti langsung bicara saat itu juga.
“Aku
mengerti kenapa kau menyuruhku untuk tidak bertarung. Aku benar-benar harus
menyadari kalau aku telah melibatkan Onii-chan”
“Tidak,
Leti, bukan seperti itu—“
Leti tersenyum pada perkataan Wynn.
Dan kemudian, Leticia—
***
TL Note : Kampret, pake time skip segala
lagi :3
*Krak*
“Ah.....
M-maaf”
Kata Sherry dengan suara pelan.
Semua orang terkejut dengan suara itu.
Sambil mendesah, Kelvin bersandar ke dinding sel
batu.
“Hei, Kelvin.
Meskipun sudah lama, kau sepertinya tidak
terlihat bersemangat”
“Tidak ada yang membuat bersemangat, dikurung
di tempat ini. Lama tidak bertemu, Rosefeld. Meski sudah bertahun-tahun, kau
terlihat tidak berbeda”
“Memangnya aku akan berubah setelah beberepa
tahun!—itu yang ingin aku katakan, tapi kalian berdua telah berubah cukup
banyak dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama Royce. Bagaima bisa dia
menjadi seperti itu? Aku hampir mengira kalau dia orang yang berbeda saat
melihatnya dari jauh?”
“Dia menjadi lebih gemuk karena menikmati
kekayaannya. Dia harus sedikit menurunkannya nanti..... atau mungkin lebih”
Kelvin kemudian berbalik ke arah Lokce, yang berdiri
di sampingnya.
“Tolong bawa Sherry untuk saat ini. Rosefeld,
kita akan membawa gadis itu menjadi tahanan kami. Tidak akan menjadi masalah,
‘kan?”
“Saat ini, para Tetua sedang sibuk dengan
persiapan penyambutan, jadi.....”
Rosefeld menuangkan dua cangkir wine yang dibawanya, lalu menyerahkan yang satunya pada kelvin.
Karena dia kedinginan, dia dengan senang hati menerimanya. Kelvin meminum
semuanya dalam satu tegukan.
Rasa manis dan asam buah anggur memenuhi mulutnya.
“Apakah yang dikatakan anak itu sebelumnya
benar? Apakah kau benar-benar mencoba menggunakan Brave?”
“.....
Eh, yah......”
Rosefeld juga meminum wine-nya.
“Aku tidak bermaksud mengkritikmu. Jika dalam
posisimu, itu adalah tindakan yang masuk akal. Tapi bagi kalian berdua, tidak
sesederhana itu, ‘kan?”
“Ya. Langkah pertama adalah untuk mengetahui
gerakan musuh dari kalian. Mereka begerak di dalam hutan. Tidak mungkin
‘Penguasa Hutan’ tidak akan menyadari pergerakan mereka”
“Yah, kalau mereka masuk hutan, itu pasti
terjadi. Kami mungkin tidak menangkap semuanya, tapi.......”
Rosefeld dan Kelvin saling bertukar informasi dan
rencana.
Begitu Kelvin mendengar informasi yang dia butuhkan,
dia berdiri.
“Terima kasih banyak. Kau telah membantu kami”
“Aku baru saja membayar hutangku kepada
kalian berdua. Aku juga akan memberitahumu dimana tempat persembunyian mereka.
Tolong, makanlah makanannya juga. Rasanya tidak baik pada Tetua jika kau
menolak keramahan kami. Apalagi sejak Tuan Putri ada di sini”
“Tuan Putri?”
“Tiara Sciurus Belfa. Kalian memanggilnya
‘Great Sage’, bukan?”
“Jadi begitu”
‘Oh iya, Great Sage adalah Tuan Putri High-elf,
‘kan?’
“Kelvin. Aku bilang kalau itu adalah tindakan
yang masuk akal untuk menggunakan Brave, tapi para elf tidak akan pernah
mengizinkannya. Jika kalian manusia menyalahgunakan Brave, kami akan berada di
sisinya. Jangan lupakan itu”
Kelvin mengangkat bahunya pada nada suara Rosefeld
yang awalnya pelan mendadak menjadi lebih keras.
Dia meninggalkan sel.
Mereka bisa mendengar suara elf yang ribut.
Meskipun mereka terpisah dari pasukan pengintai
utama, dan harus kembali secepat mungkin, Kelvin memutuskan untuk menginap
semalam.
Dia bisa mendapatkan makanan hangat. Mengingat bahwa
dia khawatir dengan apa yang harus dimakan saat dia tiba, Kelvin dengan cepat
mulai berjalan saat perutnya berbunyi.
***
Sehari setelah pasukan pengintai kembali ke
perkemahan.
“Pak,
Letnan Royce ingin melapor”
“Aku
tidak ingin melihatnya. Aku lebih suka makan sampah daripada melihat wajahnya
yang jelek!”
Dia mencelupkan sepotong roti lembut ke dalam
rebusan krim hangat yang dibuat dengan susu murah. Rebusan itu berisi daging
dan sayuran yang diberikan untuk perwira berpangkat tinggi. Dengan minuman wine mewah, Jenderal Feyl, komandan
pasukan terdepan, mulai meneriaki pengawalnya saat mendengar nama bawahan yang
paling dibencinya.
“Tapi
Pak, Letnan Elstead ingin melaporkan suatu masalah yang mendesak”
“Berisik.
Aku sedang makan. Jika dia perlu, temui saja aku nanti!”
“T-Tapi.......”
“Selamat
pagi, Pak. Sementara semua orang sibuk bersiap untuk berangkat, anda sepertinya
sedang menikmati makanan anda”
Setelah menyingkirkan kesatria yang menjaga pintu
masuk ke tenda, Royce menerobos masuk ke dalam tenda yang luas.
“Dasar
bodoh! Siapa yang memberimu izin untuk masuk! Apa yang kau lakukan!”
Tanpa memikirkannya, Royce mengambil sepotong ayam
panggang dari piring di atas meja dan menggigitnya. Dia membelai dagunya sambil
memegang sepotong ayam.
Begitu Feyl melihat wajah Royce, nafsu makannya
berubah menjadi mual.
“Bukankah
ada masalah mendesak? Apakah kau baru saja datang ke sini untuk mencuri
makananku!?”
“Saya
sungguh minta maaf. Itu terlihat sangat enak—oh, ini enak. Anda tahu, yang
membuat makanan ini adalah koki kelas satu daru Divisi Logistik. Anda
seharusnya membagikannya juga pada bawahan lainnya”
Meskipun dia meminta maaf, eskpresinya seperti
merasa tidak menyesal, dan tetap memakan dagingnya. Semua kata-katanya
mengandung sindiran tajam.
“Bukankah
aku menyuruhmu untuk tetap berada di barisan belakang untuk melindungi rakyat
jelata tadi malam! Kenapa kau meninggalkan posisimu!”
“Tadi
malam, gadis yang kami bawa kembali memberi tahu kami lokasi perkemahan musuh.
Itulah yang ingin saya laporkan”
“Oh?
Dimana itu?”
“Desa
Doria. Dua desa dari Desa Torc, tempat kami mendapat laporan pertama kali”
“Hmph.
Sungguh bodoh”
Feyl tertawa pada Royce.
“Sekarang
lihatlah ke sini. Inilah informasi yang kami terima dari pasukan utama. Lokasi
perkemahan mereka tertulis di sini. Hanya beberapa jam dari sini dengan kuda.
Kita harus segera menghancurkan mereka”
Feyl menyeringai dan melemparkan surat resmi dari
pasukan utama ke meja. Royce menunduk dan membacanya.
“Kita
harus segera menghentikan keberangkatannya”
“Apa!?”
“Melihat
keadaan saat ini, sepertinya gerakan kita telah dibocorkan ke musuh. Tolong
dipikirkan kembali. Ada pengkhianat di dalam pasukan utama—tidak, pemberontak
yang dibujuk oleh negara lain. Perintah itu bisa jadi jebakan”
“Omong
kosong apa yang kau katakan itu? Mana yang benar, informasi dari seorang gadis
desa, atau informasi dari pasukan utama? Bahkan orang bodoh pun tahu!”
Marah, Feyl berteriak pada Royce, tapi ekspresi
Royce tidak gelisah.
“Pak,
sepertinya ada sesuatu yang salah dengan pergerakan musuh. Kenapa prajurit
Petersia menyerang dan memusnahkan desa? Jika Petersia menginginkan wilayah,
tidak masuk akal jika bertindak seperti ini. Mereka menyusup ke pertahanan
perbatasan kita, dan perlahan-lahan berkeliling untuk menyerang wilayah kita.
Akan masuk akal jika ada orang dalam yang membimbing pergerakan mereka”
Royce menyingkirkan piring di atas meja, dan memberi
isyarat kepada para kesatria yang sedang berjaga. Feyl mengerutkan dahinya pada
tindakan Royce yang tidak baik itu, tapi dia tidak terlalu keberatan. Mungkin
karena melihat Royce membuatnya kehilangan nafsu makannya.
Royce membuka gulungan peta di meja yang sekarang
sudah dibersihkan.
“Serangan
terhadap penduduk desa dan pedagang semua terjadi di dekat perbatasan di dalam
wilayah kekuasaan Count Valessia, Marquis Remrandt, Marquis Cliffdorf, dan
sayangnya, milik saya juga. Tapi dari semua itu, hanya di tanah Marquis
Cliffdorf yang memiliki pedagang karavan diserang, sementara tidak ada penduduk
desa. Saya percaya kalau Jenderal Feyl yang bijaksana dapat memahami maksudnya?”
“M-Marquis
Cliffdorf adalah pengkhianatnya, menurutmu. Tapi apakah itu semua dugaan?”
“Tidak,
tentu saja itu tidak lebih dari sebuah dugaan. Asal-usul pedagang karavan itu
belum diselidiki. Tapi yang lebih membingungkan adalah posisi mereka saat ini. Sampai
sekarang, kita hampir kehilangan mereka. Kita jelas telah dipandu ke lokasi
itu”
Feyl juga melihat ke peta. Rute yang mereka ambil
sampai saat itu sepertinya membawa mereka ke tempat yang ditunjukkan oleh
perintah baru. Tapi bisa juga itu kebetulan hanya karena pengejaran mereka.
Di sana, perbatasan antara Kekaisaran Remulshil dan
Kerajaan Petersia tidak begitu jelas.
Tapi penghinaan Feyl terhadap Royce mempengaruhi
penilaiannya. Dia menyingkirkan kecurigaannya.
“Diamlah.
Tidak ada yang mau mendengarkanmu. Perintah adalah perintah. Kita akan bergerak
sesuai rencana!”
“Kalau
begitu, setidaknya kita harus mengintai daerah itu sekali lagi sebelum kita
berangkat”
“Jaga
mulutmu! Kita tidak perlu meragukan apakah perintah yang kita terima dari
pasukan utama itu benar atau tidak. Itu hanya menghabiskan waktu dan tenaga
saja. Kita memiliki lima ratus orang. Mereka hanya punya dua ratus orang.
Jumlah kita lebih banyak dua kali lipat. Apa yang kau takutkan?”
Marah, Feyl menanggap Royce pengecut.
“Ekspedisi
telah diputuskan. Aku harap tidak ada lagi pembangkangan”
“......
Maafkan saya”
Royce membungkuk. Ketidakpuasan jelas terpampang
pada wajahnya.
“........
Letnan Royce. Ada apa dengan ekspresi itu? Jadi begitu...... kau benar-benar
takut pada musuh”
“Saya
tidak takut pada mereka. Saya bahkan tidak tahu siapa musuh kita”
“Omong-omong,
pasukanmu bertugas melindungi para rakyat jelata. Aku telah menyuruhmu untuk
tetap berada di barisan belakang, tapi jika para rakyat jelata bercampur di
antara kesatria lainnya, itu akan mempengaruhi semangat juang. Kau akan
melindungi rakyat jelata di barisan belakang”
“.....
Apa maksud anda saat kita sampai di medan perang?”
“Itu
benar. Hidup itu berharga untukmu, ‘kan? Count yang terhormat. Kau akan
mematuhi permintaan itu ‘kan? Kau akan dikirim ke barisan belakang untuk
melindungi rakyat jelata. Perintah itu memberikanmu kesempatan yang sempurna
untuk melarikan diri dari pertempuran. Sebaliknya, kau akan menjadi pahlawan
untuk menyelamatkan orang-orang”
Royce tersenyum saat Feyl tertawa kasar.
“Saya
mengerti. Saya pikir hidup itu memang berharga. Saya akan membawa para rakyat
jelata ke barisan belakang dan melindunginya di sana”
Dengan melakukan hormat, Royce meninggalkan tenda.
“Pengecut!”
Feyl melontarkan kata-kata itu dibelakang Royce.
Royce tidak menanggapinya dan terus berjalan untuk
pergi.
‘Bagus. Sekarang aku telah menyingkirkannya dari
medan perang. Tidak mungkin dia bisa ikut campur lagi’
Feyl melihat perintah itu dengan sungguh-sungguh.
Mereka menggunakan keunggulan jumlah mereka untuk mengalahkan perkemahan musuh.
‘Orang itu hanya tinggal sejarah. Aku berada di atas
angin. Dan nantinya aku........’
Pikiran itu membuat tekad Feyl semakin kuat.
“Kerja
bagus, Letnan Royce. Bagaimana hasilnya?”
Royce menggelengkan kepalanya.
“Ditolak
seperti biasa. Dia tidak mendengarkannya”
Malam sebelumnya, Rosefeld telah mengunjungi Royce
secara rahasia. Dia mengatakan kepadanya lokasi markas musuh.
“Aku
akan tinggal di barisan belakang dan mengamatinya”
“Apakah
ada masalah?”
Royce menceritakan pembicaraannya dengan Jenderal
Feyl.
“Itu
jelas jebakan. Apa yang harus kita lakukan?”
“Kita
bisa tinggal di belakang dan melindungi para penduduk. Aku berjanji akan
melakukannya. Kita bisa bertindak secara bebas. Aku tidak ingin ada pertikaian,
tapi sepertinya tidak bisa dihindari. Jika itu terjadi, pergerakan Reeno dan
Wedge akan menjadi gawat. Yah, aku rasa semua persiapanku tidak akan sia-sia”
Royce tersenyum pada Kelvin.
Kelvin melihat senyuman itu dan berpikir ‘Whoa,
senyumannya ganas sekali’.
Dengan berpura-pura pergi ke barisan belakang untuk
melindungi rakyat jelata, pasukan Wynn maju dan pergi ke Desa Doria, yang
dikatakan oleh Rosefeld.
Di sana, adalah markas musuh.
Reeno dan Wedge saat ini menuju ke wilayah Count
Elstead.
Mereka membawa surat dari Letnan Royce—Count
Elstead—memintanya untuk mendapatkan bala bantuan.
Sebagai seorang bangsawan dengan gelar Count, Royce
memiliki kesatria pribadinya sendiri.
Itu akan berada di luar wewenangnya untuk
semena-mena memanggil pasukan, tapi tidak terikat pada statusnya sendiri. Dia
akan melakukan apapun untuk melindungi wilayahnya.
Pasukan Wynn mendekati tepi desa, mengamatinya.
Mereka bisa melihat beberapa rumah, ladang, dan ayam yang telah dirawat.
Ayam-ayam itu sedang memakan rumput di luar kandang,
berkokok.
Tampak seperti desa pada biasanya.
Tapi, bukannya penduduk desa, orang-orang ber-armor
memegang pedang dan tombak berjalan di jalanan dan ladang.
Mereka bukan penduduk asli Desa Doria. Kemungkinan
mereka semua ditahan di salah satu bangunan.
Beberapa pria memakai pakaian sederhana dan armor
kulit yang usang. Mereka bukan prajurit Petersia, mereka mungkin adalah bandit
dan prajurit bayaran yang bersekongkol dengan mereka.
Di antara mereka, mereka bisa melihat sekelompok
prajurit dengan armor logam dan senjata.
Tidak seperti bandit yang kacau, gerakan disiplin
mereka dengan jelas menunjukkan kalau mereka adalah kesatria.
“Hm?
Pria itu...... dimana aku.......?”
Saat melihat seorang pria tua di antara kelompok
tersebut, Kelvin merasakan sedikit kegelisahan.
Jika dia berasal dari Petersia, Kevlin seharusnya
tidak pernah bertemu dengan orang tua itu sebelumnya, tapi dia merasa tidak
asing dengan orang tua itu.
Pria yang tampaknya adalah pemimpin itu menunggangi
kuda di depan kelompok tersebut.
Mereka berencana menyerang pasukan depan dari
belakang.
Ketiga orang itu hanya bisa menggertakan giginya
karena frustasi saat mereka melihat kelompok tersebut berangkat. Bala bantuan
dari Count Elstead belum sampai.
Mereka hanya bisa melihat tujuh atau delapan orang
tetap tinggal untuk menjaga markas mereka.
Akan lebih baik bagi mereka untuk bergabung dengan
bala bantuan dari Orde Kesatria Count Elstead. Sherry dan Royce tetap tinggal
di barisan belakang untuk menunggu bala bantuan.
Locke, Wynn dan Kelvin dengan tenang berbalik
kembali—atau lebih tepatnya, mereka akan kembali.
Seiring dengan suara terjatuh, seorang gadis muda
dilempar keluar dari sebuah bangunan.
Dua—tidak, tiga orang dikeluarkan dari pintu.
Terlihat senyuman vulgar di wajah mereka.
Mereka menendang gadis itu, yang dengan putus asa
berusaha berdiri dan lari sambil menjerit, lalu menaiki di atasnya. Mereka
merobek pakaian biasa penduduk desa.
Gadis itu sekali lagi menjerit.
Wynn menggertakan giginya, mencoba menahan
amarahnya.
“Mereka......
para bajingan itu”
Locke juga
menggertakan giginya, mengamati adegan biadab itu dengan marah.
“Bersabarlah.
Kita harus menunggu bala bantuan terlebih dahulu. Lalu kita bisa menyelamatkan
mereka semua”
Terlepas dari kata-katanya, Wynn bisa melihat
kemarahan yang tak terkendali di matanya.
“....
Maafkan saya, Wakil Kapten.... saya ingin.... tidak, saya akan menjadi seorang
kesatria yang melindungi yang lemah. Dihadapan saya ada seseorang yang
membutuhkan pertolongan. Saya tidak bisa membiarkannya begitu saja”
“Wynn.......”
Kelvin mengeluh.
“........
Sebagai komandan, aku harus menolak pemikiran itu. Itu terlalu idealis. Jika
kau melupakan hutan untuk pohon, kau bisa kehilangan segalanya......
tapi.......”
Sudut bibir Kelvin sedikit menaik.
“Terus
terang saja, aku juga setuju dengan pemikiranmu. Kapten Royce mungkin marah,
tapi kalau hanya beberapa yang setingkatan bandit, kita bertiga akan baik-baik
saja”
“Sekarang,
semua orang sedang melihat gadis itu. Mereka penuh dengan celah, Wakil Kapten”
Locke, yang sedang memantau desa saat dia
mendengarkan percakapan Kelvin dan Wynn, menyela.
Bahkan orang-orang yang seharusnya berjaga juga
melihat pria yang mengelilingi wanita itu, tidak memperhatikan keadaan di
sekitar mereka.
“Ayo
pergi!”
Atas perintah Kelvin, mereka semua melompat dari
balik semak belukar tempat di mana mereka bersembunyi.
“Ap!?”
“Apa
itu?”
Wynn menyelinap melewati para penjaga, yang
membelakangi dia. Dia melompat ke tengah orang-orang yang mengelilingi gadis
itu.
Dia mengayunkan pedangnya. Semua pria di sekitar
korban langsung ditebas.
Mereka tidak bisa melakukan banyak perlawanan, sejak
mereka melepaskan armor mereka dan melemparkan senjata mereka ke samping.
Wynn menebas punggung orang-orang yang mencoba merangkak
pergi sambil mengeluarkan teriakan menyedihkan.
“Bajingan
kau!”
Para penjaga mulai sadar dan mencoba melakukan
serangan balasan, tapi ditikam dari belakang dengan tombak oleh Locke.
“Aku
akan menyerahkan tempat ini padamu!”
Mengatakan itu, Kelvin melompat ke bangunan dimana
para penduduk desa lainnya berada.
Dia ingin mengalahkan para bandit sebelum yang di
dalam menyadari apa yang terjadi di luar dan mengambil para sandera.
Mereka mendengar teriakan kemarahan dari para bandit
dan jeritan dari penduduk desa, tapi segera menjadi sunyi.
“Lebih
mudah dari yang aku perkirakan”
Kelvin keluar dari bangunan, darah menetes dari
pedang yang dipegang tangannya.
“S-Siapa
kau.....?”
Seorang pria tua mengikuti Kelvin keluar dari
bangunan. Setelah dia, datang seorang wanita tua, yang bergegas menuju gadis
yang dijepit pria sebelumnya dan memeluknya.
“Sekarang,
kita harus segera mengevakuisinya....... tapi itu akan sedikit sulit, bukan?”
‘Sialan..... aku akan membunuh mereka’
Salah satu pria yang telah di tebas Wynn, komandan
kedua kelompok bandit, merasa kesadarannya peralahan mulai memudar. Tapi,
didorong oleh kemarahan dan balas dendam, dia bertahan.
Dia pernah menjadi kesatria dari Orde Kesatria.
Dia hanya menyukai membunuh.
Tapi selama perang dengan monster Raja Iblis,
kepribadian itu tidak menjadi masalah.
Sebaliknya, dia cukup hebat saat berada di Orde
Kesatria, dia adalah pahlawan di garis depan, di mana kepribadiannya itu sangat
cocok.
Tapi, setelah perang, kepribadiannya menjadi terlalu
berlebihan untuk Orde Kesatria.
Ketika menghabiskan waktu setiap harinya dengan
melakukan pertarungan, sekarang digantikan dengan waktu yang damai, dia tidak
bisa beradaptasi.
Suatu hari, dia pergi terlalu jauh selama melakukan
misi.
Daripada hanya membunuh monster saja, dia akhirnya
menyerang para penduduk dan kesatria lainnya juga.
Setelah melarikan diri dari Orde Kesatria sebelum
mereka bisa menghukumnya, akhirnya dia berakhir sebagai bandit.
Sebagai mantran kesatria, dia lebih hebat daripada
pemimpinnya, tapi karena dia tidak suka berpikir keras, dia merasa puas dengan
hanya sebagai pemimpin kedua.
‘Aku akan membunuh mereka..... aku akan mengalahkan
mereka sampa mati. Aku juga akan membunuh kalian semua!”
Pada akhirnya, dia terkejut, dan akan mati layaknya
anjing, tapi dia menghabiskan tenaganya untuk melafalkan sebuah mantra. Itu
adalah ledakan mantra yang dia pelaari saat dia masih seorang kesatria.
Hanya sebentar setelah pria tua itu telah meninggalkan
Desa Doria bersama pasukannya.
“Locke!
Yang satu itu masih hidup!”
‘Terlambat! Pergilah ke neraka, bajingan!’
Dengan senyuman yang mengerikan, pria itu meledakkan
sebuah bangunan di dekatnya dengan mantranya.
Diambang kematiannya, ledakan itu tidak sebesar yang
dia harapkan, tapi cukup untuk meruntuhkan bangunan yang sudah lusuh.
Bangunan itu hancur dengan suara yang bergemuruh.
“Sialan!”
Locke membunuh pria itu dengan tombaknya.
“Cepatlah.
Suara itu akan membuat musuh kembali!”
‘Bagaimana bisa masih ada seseorang yang bisa
menggunakan sihir.......!’
Kelvin menggertakan giginya.
Musuh akan bisa mengejar mereka dengan menunggangi
kuda jika mereka hanya melarikan diri.
“Pergilah
ke hutan! Cepat!”
Mereka hanya bisa lari ke hutan, dimana kuda tidak
bisa mengikuti. Kelvin menunjukkan pada penduduk desa temapat Royce menunggu.
‘Sekarang sisanya aku serahkan pada takdir. Aku akan
menyerahkannya padamu, Wynn. Aku juga mengandalkanmu, Kapten Royce!’
Suara langkah kaki perlahan-lahan mulai terdengar
kencang. Suara itu memberitahukan akan datangnya kematian, tapi Kelvin hanya
tersenyum tanpa rasa takut dan menghunus pedangnya.
“Sekarang,
aku pikir kesempatan memenangkan perjudian ini cukup tinggi. Aku hanya perlu
berusaha sedikit lebih keras lagi!”
Wynn menggenggam pedangnya, dan Locke menyiapkan
tombaknya.
Dan kemudian, di sudut lapang desa, tiga orang
berhdapan dengan dua ratus orang.
Yuusha-sama no Oshishou-sama Chapter 43 Bahasa Indonesia
4/
5
Oleh
Lumia
10 komentar
3vs200 :3 lanjutkan min
ReplyLeti ama Wynn Ciuman kah? :'v
ReplyMin ini novel ngk ada ilustrasinya y? Ane penasaran ama wajah Leti&Wynn :v
Reply@Rai, kalau mau beli aja langsung LN-nya :v
ReplyKalo ada udah ane beli min😂
Reply@Rei, kalau yang inggris gk ada, tapi kalau yang Jepang ada. Beli sono, ntar bagiin ke sini ilustrasinya :v
ReplyGantung sekaleee �_�
ReplyHidup seperti Larry, 3vs200 :v
ReplySpatan!
ReplySialan time skipnya bikin greget×_×
Reply