Wednesday, May 30, 2018

Chiyu Mahou no Machigatta Tsukaikata Volume 01 Chapter 10 Bahasa Indonesia



Chapter 10


*** Sudut Pandang Ketiga ***


Di kawasan yang tak dihuni oleh manusia dan tertutupi awan gelap, serta terpisah dari Kerajaan Lyngle; terdapat suatu kastil angker yang dikelilingi tembok-tembok yang menjulang tinggi.

            "...... Fumu."

Seorang pria cantik, yang mana merupakan majikan kastil tersebut tengah duduk di kursi ornamen yang berkelas.

Tempat di sekitarnya kelam, dan desain interiornya pun serupa dengan ruang singgasana.

Di hadapannya ada seorang wanita tinggi berambut merah yang tengah berlutut. Wanita itu tak terlihat seperti seorang manusia. Dengan rambut merah sebahunya, kulitnya juga berwarna coklat gelap. Namun yang paling terpenting, ada tanduk yang melilit di atas kepalanya.

Kemungkinan besar, wanita berambut merah itu adalah pelayannya.

Pria itu perlahan membuka mulutnya,

            "Bagaimana perkembangan invasi Kerajaan Lyngle?"

            "Semuanya berjalan lancar. Saat ini, para unit secara bertahap tengah membuat persiapan untuk invasi. Kita bisa segera memulai operasinya."

Jawab wanita itu layaknya seorang pelayan sementara si pria angkuh yang tak tertarik berkata,

            "Begitu ya.... baguslah kalau memang seperti itu. Kau boleh pergi."

            "Ya."

Wanita itu membungkuk dengan hormat, lalu melaksanakan perintah pria itu, dan meninggalkan ruangan.

Sekeluarnya dari ruangan, dia menghembuskan napas untuk melepaskan ketegangannya. Itu merupakan ketegangan yang belum pernah ia rasakan hingga sekarang.

            "Haa.... memang hebat, seseorang pasti akan kesulitan bernapas saat berbicara dengan Tuan Raja Iblis."

            "Apa itu tidak apa-apa? Kau bicara begitu walaupun merupakan komandan pasukan ketiga....."

            "..... Ternyata Hyululurk, ya."

Seseorang yang memanggil dari belakangnya ialah seorang pria dengan tanduk yang serupa dengan domba pada kepalanya.

            "Itu bukan masalah besar. Tuan Raja Iblis adalah seorang pria yang toleran, dia takkan memikirkan pemikiranku yang tak ada kaitannya. Ngomong-ngomong, kau sendiri bagaimana? Dr. Profesor Monster?"

            "Eh~ jangan memanggilku dengan nama aneh seperti itu. Kita ini sesama rekan kerja, jadi panggil saja aku Hyululurk."

            "Fuun...."

Wanita itu menggaruk kepalanya karena merasa kesulitan dengan kepribadiannya Hyululurk.

            "Hahaha, akan kujawab pertanyaanmu tadi.... aku sudah menyelesaikan prototipe Monster Sihir."

            "Hoo, seperti apa itu?"

            "Punya racun yang kuat, perawakan yang besar, serta taring yang tajam. Terlebih lagi, kecantikannya melampaui semua kerangka makhluk-makhluk hidup lainnya....."

            "Apa namanya?"

            "Prototipe Monster Sihir Nomor 72, Balzinack! Ini mahakarya terhebatku!"

            "Nn? Bukannya nomor 71 sebelumnya juga punya nama yang sama? Apa yang terjadi padanya?"

Menanggapi pertanyaan wanita itu, Hyululurk terjatuh ke tanah sembari menutupi matanya dengan tangannya.

            "Ah, anak itu. Ia dikerahkan dalam invasi terakhir Kerajaan Lyngle. Ia bertemu dengan Komandan Pasukan negara itu dan disingkarkan dengan luar biasa, itu adalah akhir bagi dirinya.... pada saat itu, rasanya aku seperti kehilangan anakku sendiri, lo."

            "Komandan Pasukan Sigiris, ya. Dengan kemampuan dia yang sesungguhnya, tentu saja dia mungkin bisa melakukannya."

Apa yang muncul dalam benak wanita itu ialah sosok seorang kesatria musuh yang penuh semangat dan pengguna pedang sederhana.

            "Tapi dalam pertarungan sebelumnya, ada juga kelompok yang sangat merepotkan di pihaknya."

            "Ah, sebagai orang yang mendukung dari garis belakang, aku tidak begitu mengetahuinya, tapi kau bicara soal si ‘Penculik’, ‘kan?"

            "Ya, benar. Meskipun menjadi prajurit di medan perang, mereka tidak bertarung. Dalam pertarungan sebelumnya, kau tidak tahu seberapa banyak masalah yang mereka berikan pada kita...."

Wanita itu memasang tampang masam saat mengingat penyerangan terakhir mereka di Kerajaan Lyngle. Harga dirinya sangat terluka karena strategi yang dipergunakannya dalam invasi gagal.

Lantas Hyululurk pun bertanya,

            "Hmm, tidak bisakah kau mengalah mereka terlebih dahulu?"

            "..... Mustahil. Ketangghuan mereka bukan main. Apalagi, mereka bisa memindahkan orang yang terluka tanpa melambat sedikit pun. Terlebih lagi, pemimpin orang-orang itu....."

            "Pemimpin mereka?"

            "......."

Wanita itu mengerutkan dahinya, lalu menggertakan giginya. Memang apa yang terjadi selama pertarungan terakhir dia dengan pemimpin mereka? Sementara Hyululurk memikirkan itu, dia menjawab atas keinginannya sendiri.

            "Pemimpin mereka adalah pengguna sihir penyembuhan."

            ".... Begitu ya, para bawahannya bertanggung jawab untuk membawa orang yang terluka ke tempat yang aman untuk disembuhkan."

            "Itu pekerjaan para bawahannya. Pemimpinnya sendiri terjun ke medan perang, dan dari sana mereka bisa menyembuh luka-luka apa pun... itu menyebalkan karena tidak peduli serangan apa yang digunakan, mereka bisa dengan cepat menyembuhkan luka-lukanya. Mereka juga bisa menyembuhkan keletihan mereka, kekuatan mereka yang tak wajar itu hingga bisa disalah artikan sebagai keabadian. Kecepatan penyembuhan mereka terasa mustahil untuk bisa dicapai jikalau dibandingkan dengan sihir pemulihan biasa. Pada dasarnya, sihir penyembuhan itu langka dan tak menarik perhatian. Bahkan, mereka juga bisa menjaga kondisi tubuh mereka agar selalu tetap prima."

            ".... Dengan cara penggunaannya itu, tubuh manusia biasa seharusnya tidak akan bisa menahannya."

Gelarnya Hyululurk sebagai Profesor Monster bukan hanya sekedar nama saja.

Hyululurk sangat mengenal struktur tubuh manusia karena itu juga termasuk sebagai subjek penelitiannya. Berdasarkan apa yang diamati wanita itu.... tidak peduli bagaimana manusia melewati batasan tubuh mereka dengan kemampuannya; jaringan-jaringan otot, tulang-tulang, serta organ-organ dalam seharusnya merasakan rasa sakit yang takkan bisa ditahan oleh manusia biasa.

Jangankan untuk benar-benar bisa melakukan itu..... Kau pasti sudah jadi orang yang menteledorkan hidupmu sendiri.

            "Tapi masalahnya, mereka mampu menahannya. Saat itu, sebelum Tuan Raja Iblis dibangkitkan kembali, guruku dan orang itu saling berusaha membunuh satu sama lain. Orang itu mengakhiri pertarungan hanya dengan kehilangan mata kanannya saja, monster semacam itulah pemimpin mereka itu."

            "Maksudmu pasukan pertama.... orang itu benar-benar monster, kau sebenarnya tahu, ‘kan?"

            ".... Tidak, aku sama sekali tidak tahu."

Hyululurk menghela napas pada wanita yang pura-pura tidak tahu itu.

            "..... Untuk bisa hidup usai bertemu dengan gurumu, mereka pasti punya kemampuan yang hebat."

            "Fuu, anak baru di unitku sama sekali tidak mempercayai ceritaku. Dalam invasi selanjutnya, aku sudah mengaturnya sehingga mereka mau tidak mau akan mengalaminya sendiri."

            "Kau merencanakan sampai sejauh itu, ya....."

            "Tapi aku sendirilah yang akan menghilangkan penyesalan guruku dalam operasi selanjutnya.... orang itu..... Rose, akulah orang yang akan mengalahkannya."

            "Tapi gurumu masih hidup, lo."

Gumam Hyululurk saat wanita itu melihat ke arah Kerajaan Lyngle berada.

            "Kali ini, kau ditugaskan untuk memimpin para prajurit. Makanya, akan gawat kalau kau pergi ke garis depan, bukan....?"

            "Ah....."

⟵Back         Main          Next⟶






Related Posts

Chiyu Mahou no Machigatta Tsukaikata Volume 01 Chapter 10 Bahasa Indonesia
4/ 5
Oleh

1 komentar:

June 2, 2018 at 7:52 AM delete

Ahh masih penasaran sama penaklukan Giganoko nya,, ditunggu kelanjutannya min, & ttap semangat buat up dan TLnya~

Reply
avatar